Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jokowi Kaget Ledakan Balon Makan Korban

Written By bopuluh on Kamis, 28 Februari 2013 | 00.16

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku kaget saat mengetahui insiden meledaknya 250 balon gas di acara penataan pedagang kaki lima (PKL) menyebabkan korban luka. Ia mengira, itu hanya ledakan kecil dan tak akan sampai melukai orang-orang yang berada di tengah acara.

"Kaget? Hmm enggak juga, saya cuma nengok saja. Pas ternyata ada korban, saya baru kaget," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Ratusan balon gas meledak pada acara penataan PKL, di Jalan Damai, Daan Mogot, Jakarta Barat. Ledakan sempat mengobarkan api yang cukup besar selama beberapa detik. Akibatnya, puluhan orang panik karena hawa panasnya mencapai lebih dari 10 meter.

Ledakan itu bermula dari 250 balon gas yang akan dilepas saat puncak acara. Namun, balon-balon tersebut keburu meledak karena terkena sengatan matahari sekitar pukul 12.00 WIB. Suara ledakannya juga cukup kencang dan terdengar menggelegar selama beberapa detik.

Para menteri yang hadir di antaranya Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Koperasi dan UKM Syariffudin Hasan, serta Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.

Pada saat kejadian, Joko Widodo bersama Nafsiah Mboi duduk satu meja untuk menikmati santap siang. Sementara itu, menteri lain berada di meja yang berbeda.

Area santap siang para menteri itu persis di sebelah panggung utama sementara posisi ratusan balon yang meledak berada di sisi lain, tak lebih dari 10 meter dari tempat Jokowi dan para menteri berada.

Panitia menyatakan ada lima orang menjadi korban. Namun, dari pantauan Kompas.com, belasan orang, bahkan puluhan orang, terkena imbas dari ledakan itu. Pasalnya, lokasi ledakan tak hanya berdekatan dengan panggung utama, tapi juga bersebelahan dengan panggung paduan suara. Tim paduan suara itu berjumlah lebih dari 10 orang, ditambah puluhan orang lain dari panitia acara dan awak media.

Saat ini, sejumlah korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat. Para korban dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulans dan kendaraan pribadi.

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


00.16 | 0 komentar | Read More

Dipo: Anas, Hadapi Saja..

Dipo: Anas, Hadapi Saja..

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Dipo Alam berharap agar mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum fokus terhadap kasus dugaan korupsi proyek Hambalang yang menjeratnya. Dipo meminta Anas menghadapi proses hukum itu dan tidak perlu menuduh ada intervensi politik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Saya menghimbau kepada adik saya Bung Anas, hadapilah masalah hukum. Status tersangka bukanlah the end of the world bagi dia," kata Dipo di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis ( 28/2/2013 ). Dia mengatakan, tidak mungkin Presiden yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menganggap Anas sebagai bayi yang tidak diharapkan.

Dipo menyarankan Anas secara baik-baik bertemu SBY untuk membicarakan masalah yang dihadapi. Meski Anas mantan Ketua Umum PB HMI, Dipo berharap Anas juga tidak menyeret HMI dalam masalah pribadi. HMI, kata dia, tetap organisasi yang independen. Sekretaris Kabinet itu lalu menyinggung pengalamannya ketika berhadapan dengan hukum.

"Saya ditahan zaman dulu, masuk penjara Guntur melawan Pak Harto (Soeharto). Yah sudah itu konsekuensi saya sendiri. Tidak ada saya melibat-libatkan anggota HMI, tidak ada saya komplain ke siapa-siapa. Kalau masalah hukum kayak gini, yah lakukakan saja," pungkas Dipo.

Seperti diberitakan, pascalengser sebagai Ketua Umum DPP Demokrat, Anas mulai membuka "halaman-halaman" baru seperti yang dia janjikan. Salah satunya, Anas mengungkap pertemuan antara M Nazaruddin dengan politisi senior Demokrat Amir Syamsuddin. Saat itu, Amir meminta keterangan Nazar terkait aliran uang Hambalang.

Pada rapat itu, Anas mengaku hanya mendengarkan penjelasan Nazar kepada Amir. Menurut Anas, penjelasan Nazar terkait aliran uang Hambalang cukup mengejutkan. Tanpa menyebut nama, Anas menyebut beberapa orang menikmati uang proyek Hambalang.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Skandal Proyek Hambalang dan Krisis Demokrat

Editor :

Palupi Annisa Auliani


00.16 | 0 komentar | Read More

RSUD Surabaya Tambah Alat Endoskopi Rp 4 Miliar

RSUD Surabaya Tambah Alat Endoskopi Rp 4 Miliar

Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Kamis, 28 Februari 2013 | 15:07 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com -- Masyarakat Jawa Timur kini tidak perlu lagi mencari perawatan rumah sakit sampai ke luar negeri. Sebab sebentar lagi RSUD dr Soetomo, Surabaya akan mendatangkan peralatan mutakhir perawatan pasien penyakit saluran pencernaan (endoskopi) dari Jepang seharga Rp 4 miliar.

Menurut Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Dodo Anondo, seperangkat alat endoskopi tersebut dibeli bukan dari dana APBD Provinsi Jatim, melainkan dana hibah dari Badan Kerjasama Internasional Pemerintah Jepang atau Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).

"Dalam waktu dekat peralatan tersebut akan didatangkan ke Surabaya, untuk membantu pengobatan pasien yang memerlukan tindakan endoskopi," katanya, Kamis (28/2/2013).

Menurutnya, peralatan endoskopi dengan komponen dan sistem teknologi terbaru itu akan berfungsi lebih akurat dan efektif dalam mendiagnosa penyakit saluran pencernaan pasien, sehingga dokter akan lebih cepat memberikan solusi dan penanganan. Karena menurut dia, tindakan endoskopi yang tidak cepat dan akurat, akan sangat berbahaya bagi pasien.

Selama ini, kata Dodo, di RSUD dr Soetomo hanya ada satu perangkat alat endoskopi. Jumlah itu dirasa kurang jika dibanding jumlah pasien yang terus meningkat.

"Kalau soal tenaga ahli di bidang endoskopi, kami tidak kekurangan. Hanya saja minimnya peralatan memang seringkali menjadi kendala di sini," ujarnya.

Karena bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, tenaga ahli di bidang Endoskopi RSUD dr Soetomo, tidak pernah kekurangan. Bahkan, sejumlah rumah sakit swasta mengirim beberapa tenaga ahlinya untuk memperdalam pengetahuan dan praktik endoskopi di RSUD dr Soetomo.

Endoskopi dalam istilah kedokteran dikenal sebagai tindakan pengobatan ke dalam saluran pencernaan yang mengunakan peralatan berupa teropong endoskop yang dapat dipantau melalui monitor. Selain dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna, tindakan ini dianggap berisiko lebih ringan daripada tindakan operasi.


00.16 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.com

Written By bopuluh on Rabu, 27 Februari 2013 | 00.16

KOMPAS.comKOMPAS.comDua Kelompok Massa Bentrok di DPRD BangkalanAM Fatwa Beri Anas Urbaningrum Buku Dari Cipinang ke Senayan"Ngejazz", dMasiv Berdandan Lebih RapiJokowi Membayangkan Sebelum Ada KJSTanggul Jebol, 600 Rumah Terendam BanjirKalau Si Kecil Lebih Dekat dengan TantenyaKronologi Bentrok PP dan FBR di GandariaIni Langkah Gita Tekan Harga Bawang PutihMantan Kader NasDem Bedol Desa ke HanuraWarga Pakin Masih Bingung Soal Mushala, PAUD, dan WC UmumNyalakan Motor Bisa dengan PonselDokter Harus Ikhlas Layani Pasien yang MembeludakBand dMasiv Videokan Aksi di Java Jazz Festival 2013Tim Kecil Century Akan Datangi Rumah AnasPria Selandia Baru Tewas Diserang Hiu


Notice: Undefined index: HTTP_USER_AGENT in /www/cyb2-wskcwp-02/public_html/kompascom2011/index.php on line 13
http://www.kompas.com/ News and Service Wed , 27 Feb 2013 15:15:11 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15072870/Dua.Kelompok.Massa.Bentrok.di.DPRD.Bangkalan Wed , 27 Feb 2013 15:07:28 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2010/09/29/1535082t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Dua kelompok massa, yakni massa KH Imam Bukhori Kholil dan massa pendukung bupati terpilih Makmun Ibnu Fuad bentrok di kantor DPRD Bangkalan. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15072870/Dua.Kelompok.Massa.Bentrok.di.DPRD.Bangkalan">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15072870/Dua.Kelompok.Massa.Bentrok.di.DPRD.Bangkalan http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15035141/AM.Fatwa.Beri.Anas.Urbaningrum.Buku.Dari.Cipinang.ke.Senayan Wed , 27 Feb 2013 15:03:51 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/14/1151192-am-fatwa-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">AM Fatwa mengunjungi Anas Urbaningrum, dengan membawa buku Dari Cipinang ke Senayan sebagai bentuk dukungan moril. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15035141/AM.Fatwa.Beri.Anas.Urbaningrum.Buku.Dari.Cipinang.ke.Senayan">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15035141/AM.Fatwa.Beri.Anas.Urbaningrum.Buku.Dari.Cipinang.ke.Senayan http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15004126/Ngejazz..dMasiv.Berdandan.Lebih.Rapi Wed , 27 Feb 2013 15:00:41 UTC+0700Akan ada penampilan berbeda dari dMasiv ketika manggung dalam Java Jazz Festival 2013. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15004126/Ngejazz..dMasiv.Berdandan.Lebih.Rapi">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15004126/Ngejazz..dMasiv.Berdandan.Lebih.Rapi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14592453/Jokowi.Membayangkan.Sebelum.Ada.KJS Wed , 27 Feb 2013 14:59:24 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/20/1445106-jokowi-setelah-jenguk-dara-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Gubernur DKI Jokowi menilai layanan kesehatan di Jakarta saat ini sudah mulai membaik, setidaknya sudah lebih berpihak pada warga ekonomi lemah. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14592453/Jokowi.Membayangkan.Sebelum.Ada.KJS">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14592453/Jokowi.Membayangkan.Sebelum.Ada.KJS http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14575138/Tanggul.Jebol..600.Rumah.Terendam.Banjir Wed , 27 Feb 2013 14:57:51 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/27/1344074-banjir-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Sebanyak 600 rumah di Desa Guntur, Kecamatan Guntur, Demak, terendam banjir akibat jebolnya tanggul sungai KB 1, Rabu 27/2/2013. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14575138/Tanggul.Jebol..600.Rumah.Terendam.Banjir">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14575138/Tanggul.Jebol..600.Rumah.Terendam.Banjir http://female.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14544727/Kalau.Si.Kecil.Lebih.Dekat.dengan.Tantenya Wed , 27 Feb 2013 14:54:47 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/27/1453421-balita-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Si kecil kok lebih dekat dengan tantenya ketimbang orangtuanya sendiri, bagaimana menyikapinya <a href="http://female.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14544727/Kalau.Si.Kecil.Lebih.Dekat.dengan.Tantenya">[...]</a> http://female.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14544727/Kalau.Si.Kecil.Lebih.Dekat.dengan.Tantenya http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14512026/Kronologi.Bentrok.PP.dan.FBR.di.Gandaria Wed , 27 Feb 2013 14:51:20 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2010/09/29/1535082t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Berpapasan di jalan, anggota ormas PP memukul salah satu anggota FBR yang sedang duduk di gardu. Bentrokan pun tak dapat dihindari. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14512026/Kronologi.Bentrok.PP.dan.FBR.di.Gandaria">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14512026/Kronologi.Bentrok.PP.dan.FBR.di.Gandaria http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14440719/Ini.Langkah.Gita.Tekan.Harga.Bawang.Putih Wed , 27 Feb 2013 14:44:07 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/27/1442233-bawang-putih-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Menteri Perdagangan Gita Wirjawan akan melakukan sejumlah langkah untuk menekan harga bawang putih yang meroket. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14440719/Ini.Langkah.Gita.Tekan.Harga.Bawang.Putih">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14440719/Ini.Langkah.Gita.Tekan.Harga.Bawang.Putih http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14434091/Mantan.Kader.NasDem.Bedol.Desa.ke.Hanura. Wed , 27 Feb 2013 14:43:40 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/27/1417459-bedol-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Lebih dari 200 mantan kader Partai NasDem Jawa Timur, Rabu 27/2/2013 melakukan bedol desa ke Partai Hanura. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14434091/Mantan.Kader.NasDem.Bedol.Desa.ke.Hanura.">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14434091/Mantan.Kader.NasDem.Bedol.Desa.ke.Hanura. http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14411553/Warga.Pakin.Masih.Bingung.Soal.Mushala..PAUD..dan.WC.Umum Wed , 27 Feb 2013 14:41:15 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/27/1221505-penataan-kali-pakin-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pemkot Jakarta Utara membongkar bangunan ilegal di sepanjang bantaran Kali Pakin, Penjaringan. Warga mengaku bisa memahami program pemerintah. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14411553/Warga.Pakin.Masih.Bingung.Soal.Mushala..PAUD..dan.WC.Umum">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14411553/Warga.Pakin.Masih.Bingung.Soal.Mushala..PAUD..dan.WC.Umum http://tekno.kompas.com/read/xml/2013/02/27/1440564/Nyalakan.Motor.Bisa.dengan.Ponsel Wed , 27 Feb 2013 14:40:56 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/11/23/1419205t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ponsel pintar bisa digunakan untuk membayar tagihan makan dan menyalakan sepeda motor, dengan memanfaatkan teknologi Near Field Communication. <a href="http://tekno.kompas.com/read/xml/2013/02/27/1440564/Nyalakan.Motor.Bisa.dengan.Ponsel">[...]</a> http://tekno.kompas.com/read/xml/2013/02/27/1440564/Nyalakan.Motor.Bisa.dengan.Ponsel http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14290931/Dokter.Harus.Ikhlas.Layani.Pasien.yang.Membeludak Wed , 27 Feb 2013 14:29:09 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/07/1303248t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Kadis Kesehatan DKI Dien Emmawati mengatakan, dokter-dokter yang bertugas di puskesmas dan rumah sakit yang terintegrasi dengan KJS harus ikhlas. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14290931/Dokter.Harus.Ikhlas.Layani.Pasien.yang.Membeludak">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14290931/Dokter.Harus.Ikhlas.Layani.Pasien.yang.Membeludak http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14220816/Band.dMasiv.Videokan.Aksi.di.Java.Jazz.Festival.2013 Wed , 27 Feb 2013 14:22:08 UTC+0700Band dMasiv akan membuat DVD konser mereka dalam Java Jazz Festival 2013. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14220816/Band.dMasiv.Videokan.Aksi.di.Java.Jazz.Festival.2013">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14220816/Band.dMasiv.Videokan.Aksi.di.Java.Jazz.Festival.2013 http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14212179/Tim.Kecil.Century.Akan.Datangi.Rumah.Anas Wed , 27 Feb 2013 14:21:21 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/20/1103519-anggota-timwas-century-hendrawan-supratikno-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Tim akan mendatangi rumah Anas Urbaningrum untuk memastikan apakah benar ada niat Anas mengungkap informasi terkait skandal Bank Century. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14212179/Tim.Kecil.Century.Akan.Datangi.Rumah.Anas">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14212179/Tim.Kecil.Century.Akan.Datangi.Rumah.Anas http://internasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14210584/Pria.Selandia.Baru.Tewas.Diserang.Hiu Wed , 27 Feb 2013 14:21:05 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/09/27/1842263t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Serangan hiu ini adalah yang pertama kali terjadi di Selandia Baru sejak 1976. <a href="http://internasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14210584/Pria.Selandia.Baru.Tewas.Diserang.Hiu">[...]</a> http://internasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14210584/Pria.Selandia.Baru.Tewas.Diserang.Hiu

KOMPAS.comKOMPAS.comDua Kelompok Massa Bentrok di DPRD BangkalanAM Fatwa Beri Anas Urbaningrum Buku Dari Cipinang ke Senayan"Ngejazz", dMasiv Berdandan Lebih RapiJokowi Membayangkan Sebelum Ada KJSTanggul Jebol, 600 Rumah Terendam BanjirKalau Si Kecil Lebih Dekat dengan TantenyaKronologi Bentrok PP dan FBR di GandariaIni Langkah Gita Tekan Harga Bawang PutihMantan Kader NasDem Bedol Desa ke HanuraWarga Pakin Masih Bingung Soal Mushala, PAUD, dan WC UmumNyalakan Motor Bisa dengan PonselDokter Harus Ikhlas Layani Pasien yang MembeludakBand dMasiv Videokan Aksi di Java Jazz Festival 2013Tim Kecil Century Akan Datangi Rumah AnasPria Selandia Baru Tewas Diserang Hiu


Notice: Undefined index: HTTP_USER_AGENT in /www/cyb2-wskcwp-02/public_html/kompascom2011/index.php on line 13
http://www.kompas.com/ News and Service Wed , 27 Feb 2013 15:15:11 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15072870/Dua.Kelompok.Massa.Bentrok.di.DPRD.Bangkalan Wed , 27 Feb 2013 15:07:28 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2010/09/29/1535082t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Dua kelompok massa, yakni massa KH Imam Bukhori Kholil dan massa pendukung bupati terpilih Makmun Ibnu Fuad bentrok di kantor DPRD Bangkalan. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15072870/Dua.Kelompok.Massa.Bentrok.di.DPRD.Bangkalan">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15072870/Dua.Kelompok.Massa.Bentrok.di.DPRD.Bangkalan http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15035141/AM.Fatwa.Beri.Anas.Urbaningrum.Buku.Dari.Cipinang.ke.Senayan Wed , 27 Feb 2013 15:03:51 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/14/1151192-am-fatwa-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">AM Fatwa mengunjungi Anas Urbaningrum, dengan membawa buku Dari Cipinang ke Senayan sebagai bentuk dukungan moril. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15035141/AM.Fatwa.Beri.Anas.Urbaningrum.Buku.Dari.Cipinang.ke.Senayan">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15035141/AM.Fatwa.Beri.Anas.Urbaningrum.Buku.Dari.Cipinang.ke.Senayan http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15004126/Ngejazz..dMasiv.Berdandan.Lebih.Rapi Wed , 27 Feb 2013 15:00:41 UTC+0700Akan ada penampilan berbeda dari dMasiv ketika manggung dalam Java Jazz Festival 2013. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15004126/Ngejazz..dMasiv.Berdandan.Lebih.Rapi">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/15004126/Ngejazz..dMasiv.Berdandan.Lebih.Rapi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14592453/Jokowi.Membayangkan.Sebelum.Ada.KJS Wed , 27 Feb 2013 14:59:24 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/20/1445106-jokowi-setelah-jenguk-dara-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Gubernur DKI Jokowi menilai layanan kesehatan di Jakarta saat ini sudah mulai membaik, setidaknya sudah lebih berpihak pada warga ekonomi lemah. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14592453/Jokowi.Membayangkan.Sebelum.Ada.KJS">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14592453/Jokowi.Membayangkan.Sebelum.Ada.KJS http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14575138/Tanggul.Jebol..600.Rumah.Terendam.Banjir Wed , 27 Feb 2013 14:57:51 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/27/1344074-banjir-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Sebanyak 600 rumah di Desa Guntur, Kecamatan Guntur, Demak, terendam banjir akibat jebolnya tanggul sungai KB 1, Rabu 27/2/2013. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14575138/Tanggul.Jebol..600.Rumah.Terendam.Banjir">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14575138/Tanggul.Jebol..600.Rumah.Terendam.Banjir http://female.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14544727/Kalau.Si.Kecil.Lebih.Dekat.dengan.Tantenya Wed , 27 Feb 2013 14:54:47 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/27/1453421-balita-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Si kecil kok lebih dekat dengan tantenya ketimbang orangtuanya sendiri, bagaimana menyikapinya <a href="http://female.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14544727/Kalau.Si.Kecil.Lebih.Dekat.dengan.Tantenya">[...]</a> http://female.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14544727/Kalau.Si.Kecil.Lebih.Dekat.dengan.Tantenya http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14512026/Kronologi.Bentrok.PP.dan.FBR.di.Gandaria Wed , 27 Feb 2013 14:51:20 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2010/09/29/1535082t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Berpapasan di jalan, anggota ormas PP memukul salah satu anggota FBR yang sedang duduk di gardu. Bentrokan pun tak dapat dihindari. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14512026/Kronologi.Bentrok.PP.dan.FBR.di.Gandaria">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14512026/Kronologi.Bentrok.PP.dan.FBR.di.Gandaria http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14440719/Ini.Langkah.Gita.Tekan.Harga.Bawang.Putih Wed , 27 Feb 2013 14:44:07 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/27/1442233-bawang-putih-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Menteri Perdagangan Gita Wirjawan akan melakukan sejumlah langkah untuk menekan harga bawang putih yang meroket. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14440719/Ini.Langkah.Gita.Tekan.Harga.Bawang.Putih">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14440719/Ini.Langkah.Gita.Tekan.Harga.Bawang.Putih http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14434091/Mantan.Kader.NasDem.Bedol.Desa.ke.Hanura. Wed , 27 Feb 2013 14:43:40 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/27/1417459-bedol-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Lebih dari 200 mantan kader Partai NasDem Jawa Timur, Rabu 27/2/2013 melakukan bedol desa ke Partai Hanura. <a href="http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14434091/Mantan.Kader.NasDem.Bedol.Desa.ke.Hanura.">[...]</a> http://regional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14434091/Mantan.Kader.NasDem.Bedol.Desa.ke.Hanura. http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14411553/Warga.Pakin.Masih.Bingung.Soal.Mushala..PAUD..dan.WC.Umum Wed , 27 Feb 2013 14:41:15 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/27/1221505-penataan-kali-pakin-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pemkot Jakarta Utara membongkar bangunan ilegal di sepanjang bantaran Kali Pakin, Penjaringan. Warga mengaku bisa memahami program pemerintah. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14411553/Warga.Pakin.Masih.Bingung.Soal.Mushala..PAUD..dan.WC.Umum">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14411553/Warga.Pakin.Masih.Bingung.Soal.Mushala..PAUD..dan.WC.Umum http://tekno.kompas.com/read/xml/2013/02/27/1440564/Nyalakan.Motor.Bisa.dengan.Ponsel Wed , 27 Feb 2013 14:40:56 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/11/23/1419205t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ponsel pintar bisa digunakan untuk membayar tagihan makan dan menyalakan sepeda motor, dengan memanfaatkan teknologi Near Field Communication. <a href="http://tekno.kompas.com/read/xml/2013/02/27/1440564/Nyalakan.Motor.Bisa.dengan.Ponsel">[...]</a> http://tekno.kompas.com/read/xml/2013/02/27/1440564/Nyalakan.Motor.Bisa.dengan.Ponsel http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14290931/Dokter.Harus.Ikhlas.Layani.Pasien.yang.Membeludak Wed , 27 Feb 2013 14:29:09 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/07/1303248t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Kadis Kesehatan DKI Dien Emmawati mengatakan, dokter-dokter yang bertugas di puskesmas dan rumah sakit yang terintegrasi dengan KJS harus ikhlas. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14290931/Dokter.Harus.Ikhlas.Layani.Pasien.yang.Membeludak">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14290931/Dokter.Harus.Ikhlas.Layani.Pasien.yang.Membeludak http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14220816/Band.dMasiv.Videokan.Aksi.di.Java.Jazz.Festival.2013 Wed , 27 Feb 2013 14:22:08 UTC+0700Band dMasiv akan membuat DVD konser mereka dalam Java Jazz Festival 2013. <a href="http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14220816/Band.dMasiv.Videokan.Aksi.di.Java.Jazz.Festival.2013">[...]</a> http://entertainment.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14220816/Band.dMasiv.Videokan.Aksi.di.Java.Jazz.Festival.2013 http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14212179/Tim.Kecil.Century.Akan.Datangi.Rumah.Anas Wed , 27 Feb 2013 14:21:21 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/02/20/1103519-anggota-timwas-century-hendrawan-supratikno-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Tim akan mendatangi rumah Anas Urbaningrum untuk memastikan apakah benar ada niat Anas mengungkap informasi terkait skandal Bank Century. <a href="http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14212179/Tim.Kecil.Century.Akan.Datangi.Rumah.Anas">[...]</a> http://nasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14212179/Tim.Kecil.Century.Akan.Datangi.Rumah.Anas http://internasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14210584/Pria.Selandia.Baru.Tewas.Diserang.Hiu Wed , 27 Feb 2013 14:21:05 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/09/27/1842263t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Serangan hiu ini adalah yang pertama kali terjadi di Selandia Baru sejak 1976. <a href="http://internasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14210584/Pria.Selandia.Baru.Tewas.Diserang.Hiu">[...]</a> http://internasional.kompas.com/read/xml/2013/02/27/14210584/Pria.Selandia.Baru.Tewas.Diserang.Hiu


00.16 | 0 komentar | Read More

TNI Tuntut Komisioner Komnas HAM Minta Maaf

Written By bopuluh on Selasa, 26 Februari 2013 | 00.16

JAKARTA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersinggung atas pernyataan seorang Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai yang mengatakan TNI lalai saat diberondong peluru oleh Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) di tanah Papua, Kamis (21 Februari 2013).

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, Natalius Pigai harus meminta maaf kepada keluarga besar TNI atas pernyataannya itu. Menurut dia, pernyataan Pigai mencederai perasaan keluarga TNI yang tengah berduka cita.

"Bayangkan saja. Prajurit TNI bertugas di sana meninggalkan istri dan anak-anaknya, tapi masih ada yang menyatakan seperti itu. Kami minta Natalius Pigai meminta maaf secara nasional," kata Iskandar kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (26/2/2013).

Menurut Iskandar, pernyataan Natalius sangat bertentangan dengan apa yang terjadi pada saat penyerangan sadis itu berlangsung. Dalam peristiwa di Distrik Tinggi Nambut, Puncak Jaya, TNI tengah beraktivitas di pagi hari. Sementara di Sinak, Puncak Jaya, beberapa jam kemudian, TNI tengah mengambil alat komunikasi di Bandara.

Iskandar pun menegaskan, pernyataan Pigai telah dimuat dan beredar di media masa di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, dia meminta Pigai meminta maaf di media masa Indonesia. "Harus dari Sabang sampai Merauke juga dia harus meminta maaf," katanya.

Iskandar menjelaskan, penugasan prajurit TNI di suatu wilayah terdiri dari dua jenis. Pertama, penugasan di daerah perbatasan dan daerah rawan. Kedua, penugasan kewilayahan, karena prajurit yang bertugas di daerah bergabung dengan elemen masyarakat di wilayah tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan, ketidaksiagaan TNI menjadi salah satu penyebab penembakan anggota TNI oleh kelompok yang diduga Gerakan Pengacau Keamanan di tanah Papua. Menurut Pigai, saat penembakan terjadi, TNI tengah tertidur dan bersantai sehingga menyebabkan delapan TNI dan tiga sipil, tewas mengenaskan.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menduga kuat, kelompok separatis bertanggung jawab atas penembakan itu. Penembakan terjadi pada Kamis (21/2/2013) di Tinggi Nambut Puncak Jaya dan Sinak Puncak Jaya, Papua.

Editor :

Hertanto Soebijoto


00.16 | 0 komentar | Read More

Sesmentan Enggan Ungkap Peran Menteri Pertanian

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Menteri Pertanian Baran Wirawan enggan mengungkapkan peran Menteri Pertanian Suswono terkait kasus dugaan korupsi rekomendasi kuota impor daging sapi. Seusai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi kasus tersebut, Baran mengaku tidak ditanya oleh penyidik KPK soal peran Suswono.

"Enggak, enggak, tanyakan saja kepada penyidik, saya enggak ngerti," kata Baran di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (26/2/2013).

Selebihnya, Baran enggan mengungkapkan materi pemeriksaannya. Dia bahkan mengaku lupa berapa jumlah pertanyaan yang diajukan penyidik KPK selama pemeriksaan tadi.

Menurut Baran, dirinya tidak tahu menahu soal kasus ini, termasuk mengenai pertemuan di Medan antara Mentan dengan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, serta Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elisabeth Liman. "Enggak tahu, saya enggak ikut," ucap Baran kemudian masuk ke dalam mobil Innova B 1639 yang menjemputnya.

Pemeriksaan Baran ini merupakan yang kedua. Dia diperiksa sebagai untuk keempat tersangka kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi. KPK menetapkan empat tersangka dalam kasus ini. Selain Luthfi, mereka yang menjadi tersangka adalah orang dekat Luthfi, Ahmad Fathanah, serta dua direktur PT Indoguna, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi.

Luthfi dan Fathanah diduga menerima pemberian hadiah senilai Rp 1 miliar dari Juard dan Arya terkait rekomendasi kuota impor daging sapi. Adapun Mentan Suswono diduga ada dalam pusaran kasus korupsi ini. Dugaan itu muncul karena Kementan merupakan pihak yang menyiapkan kuota impor daging sapi. Perusahaan yang terpilih sebagai importer, harus meminta rekomendasi kepada Kementan.

Sebelumnya, KPK telah memeriksa Suswono sebagai saksi. Seusai diperiksa, Suswono yang juga petinggi PKS itu mengakui adanya pertemuan di Medan. Menurut pengacara Luthfi, M Assegaf, pertemuan di Medan itu tidak khusus membahas kuota impor daging sapi, melainkan hanya mencocokkan data peredaran daging sapi antara Kementan dengan asosiasi pengusaha daging.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

Editor :

Inggried Dwi Wedhaswary


00.16 | 0 komentar | Read More

Usai Racuni Anak, Ibu Gantung Diri

Usai Racuni Anak, Ibu Gantung Diri

Selasa, 26 Februari 2013 | 15:08 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Seorang perempuan warga Kelurahan Losari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, membunuh anak kandungnya dengan cara meminumkan obat serangga, kemudian bunuh diri dengan cara gantung diri, Selasa (26/2/2013).

Korban gantung diri Murtiningsih (40) dan anaknya, Awang (4), ditemukan tewas di ruangan Lembaga Pendidikan R Langga di Jalan Soponyono no 30.

Peristiwa yang menggemparkan warga kampung ini diketahui pukul 07.00 WIB. Lilik, tetangga korban menuturkan, suami korban, Jumali, adalah orang yang pertama mengetahui korban tewas bunuh diri.

"Suaminya itu satpam dan pagi hari pulang langsung ke R Langga karena Ibu Murtiningsih dan anaknya itu memang sehari-hari tinggal dan menjaga bimbel R Langga itu," ucap Lilik.

Ketika masuk ke ruangan itulah, Jumali menemukan istrinya sudah tergantung diri di bawah AC.

Belum diketahui pasti penyebab peristiwa ini. Petugas kepolisian dari Polsek Singosari masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi menyita alat bukti selendang yang digunakan Murtiningsih gantung diri dan botol kecil obat serangga.

Saat ini, jenazah Murtiningsih dan anaknya dibawa ke kamar jenazah Rumas Sakit Saiful Anwar Malang.


00.16 | 0 komentar | Read More

Kuning dan Pengaruhnya pada "Mood" Anda

Written By bopuluh on Senin, 25 Februari 2013 | 00.16

www.houzz.com

Menggunakan warna kuning sebagai warna dinding atau aksen barang-barang di rumah akan membuat mood Anda terangkat.

www.houzz.com

Menggunakan warna kuning sebagai warna dinding atau aksen barang-barang di rumah akan membuat mood Anda terangkat.

www.houzz.com

Langkah pertama, padukan warna kuning yang terkesan maskulin dengan warna hitam. Warna hitam yang feminim justeru akan melembutkan aksen kuning.

KOMPAS.com - Menggunakan warna kuning sebagai warna dinding atau aksen barang-barang di rumah akan membuat mood Anda terangkat. Warna ini mampu memantulkan cahaya lebih baik dan dapat menunjukkan jalan pada ruang-ruang yang memiliki pencahayaan buruk.

Namun, penggunaan terlalu banyak warna kuning juga dapat menyakitkan mata. Jika ingin menyertakan warna kuning pada rumah Anda, berikut ini inspirasi untuk mengaplikasikannya: 

Menyandingkan warna lain

Langkah pertama, padukan warna kuning yang terkesan maskulin dengan warna hitam. Warna hitam yang feminim justeru akan melembutkan aksen kuning.

Memberikan nuansa lembut dengan warna biru, misalnya. Menyandingkan warna kuning, putih, dan biru akan memberikan keseimbangan pada dekorasi Anda. Paduan kuning, biru, dan emas juga menarik. Emas seolah menjadi nuansa dan tekstur yang memperkaya ruang Anda.

Mengisi ruang kerja

Anda bisa memasukkan unsur warna kuning pada ruang kerja Anda. Jika ruangan sudah menggunakan berbagai warna mencolok, gunakan sedikit saja warna kuning. Warna ini hanya bertujuan menstimulasi Anda.

Tekanan darah dan jantung

Anda juga dapat menggunakan warna kuning untuk ruangan-ruangan yang hanya digunakan dalam waktu singkat. Pasalnya, menurut penelitian Harry Wohlfarth dari University of Alberta, Kanada, seseorang yang tinggal dalam ruangan berwarna kuning dalam kurun waktu tertentu mengalami peningkatan tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan.

Anda tertarik mencoba?


00.16 | 0 komentar | Read More

Polisi Ciduk Empat Pasangan Mesum dari Hotel

MALANG

Polisi Ciduk Empat Pasangan Mesum dari Hotel

Penulis : Kontributor Malang, Yatimul Ainun | Senin, 25 Februari 2013 | 15:05 WIB

KOMPAS.com/Yatimul Ainun

Empat pasangan mesum yang berhasil diciduk di sebuah di Kota Malang, Senin (25/2/2013) oleh satuan Polisi dari Polresta Malang, Jawa Timur.

MALANG, KOMPAS.com - Satuan polisi dari Polresta Malang menciduk empat pasangan mesum yang berduaan di dalam kamar sebuah hotel di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (25/2/2013).

Diketahui empat pasangan itu tak mengantongi surat nikah. Menurut keterangan Kasat Sabhara Polresta Malang, AKP Misnan, razia ke beberapa hotel di Kota Malang digelar dalam rangka operasi cipta kondisi.

Dari masing-masing pasangan kedapatan berada dalam kamar hotel tanpa mampu menunjukkan surat nikah. "Empat pasangan mesum dijaring di Hotel Malinda dan Hotel Menara Kota Malang," ujar Misnan.

Adapun empat pasangan tersebut diketahui berasal dari Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan dan Kota Malang. Seluruh pasangan berstatus pekerja swasta. "Tidak ada yang berstatus pelajar dan mahasiswa atau pegawai negeri. Seluruhnya swasta," kata Misnan.

Lebih lanjut, Misnan menegaskan, empat pasangan itu akan mendapatkan sanksi tindak pidana ringan (tipiring) dengan mengikuti sidang di pengadilan negeri Kota Malang. "Jika nantinya masih tertangkap lagi akan diancam sanksi kurungan penjara selama tiga bulan. Semoga meraka tak mengulangi lagi perbuatannya," kata Misnan.

Operasi Cipta Kondisi, tambah Misnan, kali pertama digelar di Malang sepanjang 2013. "Setelah ini, akan rutin dilakukan setiap minggu. Agar Kota Malang tidak menjadi tempat maksiat dan tempat mesum yang dilarang agama dan juga UU. Kota Malang harus terhindar dari kemaksiatan," harapnya. 

Editor :

Glori K. Wadrianto


00.16 | 0 komentar | Read More

Wisata Edukasi di TNGL

LANGKAT, KOMPAS.com - Setelah menempuh perjalanan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 50 menit, saya sampai di zona inti yang berubah menjadi zona degradasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Resort Sei Betung atau TN 62, Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kecamatan ini berada di antara Kota Pangkalan Brandan dan Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang.

Ada pondok restorasi dan pengawasan hutan yang dibangun Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Center (YOSL-OIC). Di sinilah saya menyantap hidangan makan malam dan menginap semalam. Pondok ini menjadi rumah singgah dan pusat informasi seputar kegiatan restorasi di kawasan Sei Betung.

Wisatawan domestik dan internasional terlihat memenuhi daftar panjang buku tamu. Hampir setiap bulan terjadi kunjungan rutin mulai tingkat pelajar, mahasiswa, dan aktivis lingkungan luar dan dalam negeri. Dari foto dan informasi diperoleh bahwa pengunjung yang datang tertarik ingin tahu dan terlibat langsung dalam penyelamatan TNGL.

Wisata edukasi yang menarik dan menantang. Di sini pengunjung diajarkan bagaimana menyemai bibit, membuat kompos, menanamnya di areal restorasi. Malam sebelum tidur, bersama kopi hangat kami disuguhi film tentang restorasi, bagaimana TNGL dan apa yang ada di kawasan yang pada 2004 lalu menyandang gelar situs warisan dunia, sejajar dengan Borobudur dan Pulau Komodo.

Namun, saat ini UNESCO menyatakan TNGL kondisinya kritis. Direktur YOSL-OIC Panut Hadisiswoyo mengatakan, pihaknya bersama Tropical Forest Conservastion Action (TFCA) Sumatera dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) melakukan upaya-upaya penyelamatan TNGL dari tangan-tangan perambah dengan cara melibatkan peran serta masyarakat setempat. Caranya dengan menanami kembali areal yang didominasi ilalang dan menumbangi pohon sawit yang masuk ke kawasan TNGL sejak 2007.

Untuk periode Juni 2012 hingga Juni 2013, 165.000 bibit pohon berbagai jenis akan ditanam di lahan konservasi seluas 140 hektar ini. "Sudah 125.000 bibit yang ditanam dengan jenis fast growing dan best pioneer seperti waru dan matao. Waru atau sempuyung dan makaranga dalam satu tahun tumbuhnya bisa mencapai dua hingga tiga meter dan daunnya cepat terdekomposisi hanya dalam tiga hari," kata Panut.

"Lokasi kita ini kan dulunya bekas lahan sawit, jadi dalam dua bulan pohon ini sampah daunnya bisa menjadi kompos. Kalau matao, pohonnya resisten terhadap api dan sangat disukai orang utan untuk membuat sarang, buahnya juga di senangi landak," sambung Panut.

Kegiatan ini juga disambut gembira masyarakat setempat karena selain mereka sudah sadar bahwa dengan menanami kembali hutan maka akan mengembalikan sumber air mereka yang hilang akibat kehadiran sawit, juga karena terjadi peningkatan ekonomi masyarakat.

"Sumber benih ada dua, pertama dari hutan langsung berupa anakan atau biji dan dari kampung yang dijual masyarakat seharga Rp 300 sampai Rp 500 sudah di polyback. Ini menjadi mata pencarian tambahan penduduk setempat sehingga meningkatkan ekonomi lokal khususnya kaum ibu," kata Panut.

Ari, Koordinator Restorasi TFCA dan Manager Restorasi YOSL-OIC menambahkan, saat ini, terbentuk lima kelompok tani dan penyuluhan dengan total anggota 50 orang. Kelompok Tani Pelindung Leuser (KETAPEL) inilah yang melakukan penanaman kembali areal restorasi.

Selain pondok kerja dan pusat pembibitan, rencananya akan dibangun rumah kompos untuk mendukung program pemulihan habitat alami kawasan TNGL yang terdegradasi. Kompos yang dihasilkan akan digunakan untuk memperbaiki tanah-tanah yang miskin unsur hara pada saat penanaman kembali kawasan yang telah rusak.

Sei Betung adalah hutan primer dengan keanekaragaman hayatinya seperti gajah, orang utan dan rangkong. Terindikasi 35 famili dari 146 jenis burung. Kawasan ini berbatasan langsung dengan PT Rapala dan Putri Hijau yang menanam sawit dan karet. Kawasan yang terdegradasi didominasi alang-alang, senggani, marak dan kelapa sawit.

Data kerusakan hutan di BPTN III Stabat, luas Sei Betung adalah 9.734 hektare dengan luas kerusakan 1500 an hektare. Hasil survei sosial yang dilakukan, salah satu penyebab terjadinya perambahan karena 89 persen masyarakat tidak tahu batas-batas wilayah.

"Kita lalu melakukan diskusi reguler, penyuluhan, sosialisasi dan penyadartahuan ke masyarakat. Akhirnya, pelibatan masyarakat lokal mendukung pelaksanaan restorasi. Sawit ditumbangkan, untungnya bisa menjadi kompos dan pakan gajah. Kalau diinjeksi akan mati setelah tiga bulan dan hanya menjadi kompos. Butuh tiga menit untuk menumbangkan satu batang sawit yang sudah kita ketahui condongnya dan upahnya Rp 15.000 per pohon," kata Ari.

Sebelum kembali pulang, saya diberi beberapa batang bibit pohon untuk ditanam di arel yang sudah disediakan. Edukasi restorasi dengan adopsi pohon untuk mendukung keberlangsungan restorasi. "Restorasi adalah long project, minimal 10 tahun dan kita sudah menjalani selama 5 tahun. Ini menjadi contoh restorasi yang berhasil dengan skala kecil tapi impact-nya adalah masyarakat Sei Betung yang merasakan keuntungannya. OIC satu-satunya lembaga yang bisa melakukan restorasi di dalam kawasan TNGL berdasarkan MoU. Kita harus bisa berbesar hati menumbangkan sawit di habitat satwa dan sumber mata air, kita tidak anti sawit," papar Panut.

Menurutnya, restorasi bukan hanya hutan tapi juga masyarakatnya dan sekarang masyarakat paham gunanya restorasi.  "Kita akan tetap melanjutkan dan akan ekspansi ke tempat lain seperti di Karo dan Ketambe. Kita senang program ini diadopsi lembaga lain tapi harusnya bersinergi bukan cuma buat senangnya saja. Kita adalah lembaga yang diberikan konsesi dalam arti tidak sebenarnya sesuai MoU dan ini membantu kerja-kerja BBTNGL," tegas Panut.

"Di sini tempat yang bagus buat orangutan untuk translokasi. Sudah 15 ekor orangutan yang kita translokasi dari masyarakat. Kita sudah memberi rumah yang baik untuk orangutan begitu juga dengan habitat gajah. Walau belum sampai ke sana, kita tetap memberikan edukasi ke masyarakat," katanya lagi.

Ari menambahkan, saat ini sedang 'musim gajah'. Siklus jelajahnya mulai Februari dan Juni nanti di kawasan Sei Betung. Namun menurutnya, bukan gajah yang harus menghindari konflik tapi manusialah yang harus paham bahwa domisilinya adalah habibat gajah. "Di sini habitat gajah dan orangutan, masyarakat harus tahu itu," ucap Ari.

Anda tertarik untuk mencoba wisata edukasi ini? Pasti banyak pengalaman menarik dan petualangan yang mengasyikkan yang akan Anda dapatkan. Pondok restorasi Sei Betung siap menanti Anda kapan saja.


00.16 | 0 komentar | Read More

dMasiv Belajar "Ngejazz"

Written By bopuluh on Minggu, 24 Februari 2013 | 00.16

JAKARTA, KOMPAS.com -- Grup musik d'Masiv akhirnya mendapat kesempatan untuk kali pertama tampil dalam Jakarta International Java Jazz Festival. Mereka akan mengisi panggung utama Java Jazz Festival 2013. Namun, untuk menuju hal tersebut, tidak mudah bagi d'Masiv. Pasalnya, mereka harus meyakinkan penyelenggara pergelaran itu, Java Festival Production.

"Kami main di sana (Java Jazz Festival 2013) enggak gampang, karena pakai proses kirim demo, bukan langsung terima. Berulang kali ke sana, untuk meyakinkan, kami bisa," cerita Rian, sang vokalis, ketika berbincang dengan Kompas.com di studio perusahaan rekaman Musica Studios, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ketika menyiapkan demo, mereka bermodal pengalaman mengikuti berbagai kompetisi sebelum menjadi terkenal. "Karena lahir dari festival, jadi kayak ngulik lagi, kayak dulu, main beberapa aransemen yang agak ribet," kata Rian.

Setelah disetujui untuk tampil, d'Masiv bekerja keras, 10-12 jam di studio Musica Studios menggodok lagu-lagu mereka yang akan mereka sajikan secara jazzy. Mereka dibantu oleh sejumlah pemusik lain, termasuk Mus Mudjiono dan Akbar "The Groove".

Band tersebut berencana menyuguhkan 10 lagu di panggung utama pada hari kedua Java Jazz Festival 2013, Sabtu (2/3/2013). "Ya, kami ini d'Masiv learn to jazz (plesetan grup Michael Learns to Rock), enggak pengin bilang main jazz," tekan Rian.


00.16 | 0 komentar | Read More

Tiga Pasangan Mendaftar Sebagai Balon Bupati Temanggung

Pilkada

Tiga Pasangan Mendaftar Sebagai Balon Bupati Temanggung

Penulis : Regina Rukmorini | Minggu, 24 Februari 2013 | 15:05 WIB

KOMPAS/ASWIN RIZAL HARAHAP

Ilustrasi pemungutan suara pilkada.

TERKAIT:

TEMANGGUNG, KOMPAS.com-  Hingga Minggu (24/2/2013), tiga pasangan telah resmi mendaftar sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Temanggung, Jawa Tengah.

Tiga pasangan tersebut adalah Fuad Hidayat-Andoyo yang diusung koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)dan Partai Gerindra, pasangan dari jalur perseorangan Hadi Kuswanto-Tri Murdoko Sungkono, dan Anif Punto-Budidoyo, yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Temanggung, Sujatmiko mengatakan, pasangan kandidat ini diperkirakan akan bertambah ramai pada hari terakhir pendaftaran, Senin (25/2).

"Senin besok, diperkirakan ada dua pasangan lagi yang akan mendaftar," ujarnya, Minggu (24/2).

Pasangan yang terakhir datang mendaftar, Anif Punto-Budidoyo, datang ke KPU Kabupaten Temanggung, pada pukul 11.00.

Mereka datang bersama ratusan pendukungnya datang dengan mengendarai sepeda onthel.

Anif adalah wartawan senior harian Republika dan Budidoyo menjabat sebagai wakil ketua umum Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI).

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja


00.16 | 0 komentar | Read More

Ternyata, Golput "Jawara" di TPS Rieke

Ternyata, Golput "Jawara" di TPS Rieke

Penulis : Lariza Oky Adisty | Minggu, 24 Februari 2013 | 15:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka dinyatakan menang telak di TPS 20, Posyandu Melati, Kukusan, Depok. Namun angka  golput, atau yang tidak memilih, lebih banyak lagi, yakni sebanyak 221 pemilih.

"Dari 463 pemilih yang terdaftar, yang datang hanya 242 orang," jelas Jamaluddin, anggota KPPS TP 20, Minggu (24/2/2013).

Menurutnya, kurangnya sosialisasi diduga menjadi penyebab banyaknya pemilih yang tidak datang menggunakan hak pilihnya.

Selain itu, dari 242 suara yang masuk di TPS 20, terdapat juga 11 suara yang tidak sah. Suara yang tidak sah ini kebanyakan karena pemilih menyoblos lebih dari satu pasang kandidat, atau bahkan mencoblos semua kandidat.

Berikut hasil lengkap penghitungan suara di TPS 20:

- Dikdik-Cecep 0 suara
- Yance-Tatang 2 suara
- Dede-Lex 33 suara
- Aher-Deddy 57 suara
- Rieke-Teten 139 suara

Total suara sah 231 suara
Suara tidak sah 11 suara
Pemilih terdaftar 463
Pemilih tidak datang ke TPS 221.

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


00.16 | 0 komentar | Read More

Polisi Afganistan Tewaskan 17 Militan Taliban

Written By bopuluh on Sabtu, 23 Februari 2013 | 00.16

Polisi Afganistan Tewaskan 17 Militan Taliban

Penulis : Josephus Primus | Sabtu, 23 Februari 2013 | 14:41 WIB

KOMPAS.com - Operasi kepolisian Afganistan dalam 24 jam terakhir menewaskan 17 militan Afganistan. Informasi ini dikutip AP pada Sabtu (23/2/2013) dari Kementerian Dalam Negeri Afganistan.

Operasi kepolisian tersebut dihelat di Provinsi Nangarhar, Laghman, Kandahar, dan Logar. Operasi itu juga menangkap empat orang militan Taliban.

Sampai dengan berita ini diunggah belum ada data soal jumlah korban di pihak kepolisian Afganistan. Sementara, Taliban belum memberikan komentar terkait operasi tersebut.


00.16 | 0 komentar | Read More

"Anas Ibarat Bayi yang Tidak Diharapkan"

'Anas Ibarat Bayi yang Tidak Diharapkan'

Sabtu, 23 Februari 2013 | 14:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Anas Urbaningrum merasa sejak awal memang tidak diharapkan memegang tampuk pimpinan Partai Demokrat meski telah menjalankan amanah tersebut selama lebih dari dua tahun sejak terpilih dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung pada tahun 2010.

Menurut Anas, masalah yang dihadapinya saat ini tidak lepas dari rangkaian tekanan yang diterimanya sejak awal terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam kongres di Bandung.

"Inti dari kongres itu ibarat bayi lahir. Anas adalah bayi yang tidak diharapkan," ujar Anas saat mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua umum Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Sabtu (23/2/2013).

Namun, Anas tidak menjelaskan secara rinci bagaimana bentuk tekanan tersebut.


00.16 | 0 komentar | Read More

Aguero Tak Berpikir Tinggalkan City

MANCHESTER, KOMPAS.com - Penyerang Sergio Aguero mengaku betah di Manchester City dan tak berpikir pindah.

"Aku sangat bahagia di City dan merasa dihargai dan dicintaidan itu sangat berarti untukku," aku Aguero.

"Tak terasa sudah lebih dari 1,5 tahun aku di sini dan kadang kala aku merasa sudah berada di sini sepanjang hidupku."

"Bagaimana aku bisa melupakan itu? Sekadar menegaskan, kenapa aku ingin melupakan itu?," tuturnya.

Aguero didatangkan City dari Atletico Madrid pada Juli 2011 dan masih memiliki kontrak hingga Juni 2016.

Menurut pemberitaan di Inggris dan Spanyol, Aguero adalah salah satu pemain yang diinginkan Real Madrid.


00.16 | 0 komentar | Read More

Sylviana Siap Jalankan Perintah Jokowi

Written By bopuluh on Jumat, 22 Februari 2013 | 00.16

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Sylviana Murni siap menjalankan tugas pamong praja sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Saya ini PNS. PNS harus siap ditempatkan di mana saja. Saya hanya menjalankan amanah dan kepercayaan Pak Gubernur," kata Sylvi, di Balaikota Jakarta, Jumat (22/2/2013).

Ia belum mau berbicara banyak terkait program-program Satpol PP selanjutnya atau melanjutkan program dari kepala Satpol PP terdahulu, Effendi Anas. Selain menjadi Plt Kepala Satpol PP DKI, ia juga masih menjabat Asisten Pemerintahan DKI.

"Mudah-mudahan, doakan saja semoga saya nanti bisa melaksanakan dua jabatan yang luar biasa amanah ini. Saya akan melaksanakan semua dengan baik," kata Sylvi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Fadjar Panjaitan mengatakan, jabatan sebagai kepala Satpol PP DKI bagi Sylvi berlaku sampai Gubernur menemukan kepala baru Satpol PP. Sementara pertimbangan mengapa Sylviana yang ditunjuk menjadi kepala Satpol PP karena berada di dalam koordinasi Asisten Pemerintahan DKI.

"Makanya di Plt, kan, dahulu, tapi tetap menjadi asisten pemerintahan," kata Fadjar.

Effendi Anas, kata Fadjar, telah melakukan perpanjangan selama tiga kali dan terhitung mulai dari Senin sudah dibebastugaskan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Fadjar juga menampik diangkatnya Sylviana Murni karena Jokowi pernah mengangkat kepala Satpol PP Surakarta yang juga seorang wanita.

"Oh, enggak, enggak ada kaitannya dengan itu. Tidak mungkin definitif karena medannya berbeda dan provinsinya berbeda sekali," kata Fadjar.

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


00.16 | 0 komentar | Read More

Bunga Bisa "Bicara" dengan Listrik

BRISTOL, KOMPAS.com – Fakta baru yang ditemukan peneliti di University of Bristol mengungkapkan bahwa bunga terhubung dengan polinatornya tidak hanya melalui warna, bentuk, pola, dan wanginya. Bunga juga mampu "bicara" dengan polinatornya menggunakan energi listrik potensial.

Fakta ini terungkap dari hasil eksperimen yang dilakukan Daniel Robert, professor School of Biological Science, University of Bristol. Robert dan timnya menanam bunga petunia di daerah yang dilalui lebah pencari makan, kemudian mempelajari interaksi antara keduanya.

Robert menjelaskan, lebah memiliki muatan positif setelah terbang untuk beberapa waktu. Tumbukan lebah dengan molekul bermuatan di udara membuatnya kehilangan elektron. Bunga secara elektrik terhubung dengan tanah, mengalirkan listrik sangat lambat dan cenderung bermuatan negatif.

Peneliti mengamati lebah mendarat pada sebuah bunga. Interaksi lebah dan bunga membentuk medan listrik dan keduanya saling bertukar muatan lisrik. "Lebah dapat merasakan induksi gaya listrik," kata Robert.

"Lebah dikenal dengan keajegannya, sekali mereka mendapat makanan dari satu jenis bunga. Sekali mereka mencari makan, mereka cenderung terus datang ke satu macam bunga itu hingga merasa apa yang didapatkan tak sebanding lagi," kata Robert.

Robert juga mengatakan, binga juga secara aktif berkomunikasi, memberitahukan pada lebah bahwa pasokan makanan yang dibutuhkan akan segera tersedia. "Ini adalah sebuah interaksi yang dinamis," jelas Robert seperti dikutip Discovery, Rabu (20/2/2013).

Hasil penelitian ini dianggap menarik oleh Thomas Seeley, Kepala Departemen Neurobiologi dan Perilaku Cornell University. Penelitian ini membuka wawasan soal sistem indera lebah yang tak diduga eksis sebelumnya.

Masih diperlukan banyak penelitian untuk menggali lebih dalam mengenai cara 'komunikasi' yang dilakukan oleh bunga terhadap makhluk hidup lain. Sangat mungkin terjadi perubahan medan listrik ketika bunga berinteraksi dengan manusia atau bahkan hewan lainnya seperti burung.


00.16 | 0 komentar | Read More

Polres Cilacap Sita 110.680 Pil Dextro

Narkoba

Polres Cilacap Sita 110.680 Pil Dextro

Penulis : Gregorius Magnus Finesso | Jumat, 22 Februari 2013 | 15:06 WIB

CILACAP, KOMPAS.com- Petugas Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, menyita 110.680 pil dextro dari tersangka Trs (48), warga Desa Sidamulya RT 03 RW 05, Kecamatan Sidareja. Petugas juga menemukan bukti transfer bank sebesar Rp 6 juta.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Cilacap Ajun Komisaris Siti Khayati, Jumat (22/2/2013), mengatakan, penyitaan pil dextro dan penangkapan terhadap Trs ini dilakukan berkat informasi dan laporan dari masyarakat yang resah karena peredaran obat tersebut semakin marak. "Trs diduga sebagai penjual sekaligus bandar pil dextro," ujarnya.

Setelah menangkap Trs, lanjut Siti, petugas menggeledah rumah pelaku dan menemukan barang bukti berupa 108 bungkus pil dextro yang masing-masing berisi 1.000 butir dan 132 bungkus yang masing-masing berisi 20 butir. Secara keseluruhan berjumlah 110.680 butir pil dextro.

Menurut dia, seluruh barang bukti tersebut telah disita. Sedangkan pelaku masih dalam proses penyidikan Satnarkoba Polres Cilacap guna mengembangkan kasus tersebut.

Menurut Siti, pelaku dijerat dengan Pasal 197 juncto Pasal 106 ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan karena mengedarkan obat daftar G dan W tanpa izin edar, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 1,5 miliar.

Editor :

Marcus Suprihadi


00.16 | 0 komentar | Read More

Bank Sumselbabel Ingin Petik Kemenangan Penuh

Written By bopuluh on Kamis, 21 Februari 2013 | 00.16

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kompetisi BSI Bola Voli Proliga 2013 bergulir dari Seri I di Jakarta ke Seri II di Palembang. Seri II digelar pada 22-24 Februari 2013 di gedung Palembang Sports and Convention Centre Palembang.

Sebagai tuan rumah, tim Palembang Bank Sumselbabel bertekad untuk memenangi dua pertandingan melawan Semarang Bank Jateng dan Jakarta Sananta Indocement. "Kami ingin berusaha memuaskan pendukung dengan mengambil dua kemenangan," kata manajer Palembang Bank Sumselbabel, Samiluddin. Tim asuhan pelatih Mashudi itu akan bertemu Bank Jateng, Sabtu (23/2) dan Sananta pada Minggu (24/2).

Pekan lalu di Jakarta, Bank Sumselbabel gagal memetik poin penuh dengan enam poin karena pada laga kedua menang dengan skor 3-2 (25-20, 20-25, 40-38, 28-26, 15-9) atas Jakarta Pertamina Energi. Pada laga pertama, Bank Sumselbabel menang telak 3-0 (25-18, 25-20, 25-22) atas Jakarta Electric PLN.

Alhasil, dari dua pertandingan itu, Bank SumselBabel mendulang nilai 5 poin. Nilai yang dikumpulkan juara 2011 itu masih di bawah Sananta yang memperoleh nilai penuh, 6 poin. Samiluddin berharap, penonton fanatik Bank Sumselbabel akan menjadi pemain ketujuh di lapangan.

"Dukungan penonton penting bagi kami. Itu menjadi energi tambahan bagi pemain di lapangan," katanya.

Harapan besar juga diungkapkan pelatih Bank Sumselbabel, Mashudi. "Saya optimistis memenangi dua kemenangan," ujar Mashudi. Diakuinya, dua lawan yang akan dihadapi Andri dan kawan-kawan, cukup berat. 'Tapi saya yakin kita bisa menundukkan Bank Jateng dan Sananta," tambahnya.

Menurut pelatih senior itu, permainan kedua tim sudah dipantau ketika bermain di Jakarta, pekan lalu. Apalagi, tambah Mashudi,  Bank Jateng pada tahun lalu dua kali kalah dari Bank Sumselbabel. Di bagian putri, pendatang baru Manokwari Valeria Papua Barat yang menang dua kali di seri pertama akan tampil dua kali juga di Palembang nanti.

Tim asuhan Eko Waluyo itu akan berhadapan dengan Jakarta Pertamina Energi (22/2) dan Jakarta Electric PLN (24/2/2013).

Lebih Seru

Sementara itu, Direktur Proliga, Hanny S. Surkatty, mengharapkan pertarungan di Palembang akan lebih seru dibanding Jakarta, pekan lalu. 'Saya mengharapkan di Palembang akan lebih seru,' kata Hanny.

Hanny mengakui seri pertama di Jakarta cukup memuaskan, baik dari segi pertandingan di lapangan maupun animo penonton. Padahal, beberapa tim masih belum memiliki pemain asing terkait pengurusan Kitas (kartu izin tinggal terbatas) yang belum selesai.

"Di seri kedua di Palembang beberapa tim sudah bisa tampil dengan pemain asing," ungkapnya.

Ketua Yayasan Bina Sarana Informatika (BSI), Herman Pratikto, mengaku gembira pelaksanaan seri perdana di Jakarta, pekan lalu.

"Mudah-mudahan akan lebih seru di Palembang nanti," tutur Herman. Sebagai sponsor pada tahun kedua ini, BSI tetap berkomitmen dengan olahraga, terutama cabang bola voli, khususnya Proliga. "Kami selalu mendukung pelaksanaan Proliga ini," tambahnya. 


00.16 | 0 komentar | Read More

Kejuaraan Bulutangkis U-17 Piala Pangkostrad Dibuka

Kejuaraan Bulutangkis U-17 Piala Pangkostrad Dibuka

Penulis : Ratih Prahesti Sudarsono | Kamis, 21 Februari 2013 | 15:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Panglima Komando Kostrad Letjen TNI M Munir resmi membuka Kejuaraan Bulutangkis U-17 "Pangkostrad Cup" di Gedung Bulutangkis Asia Afrika Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2013). Kejuaraan ini digelar dalam rangkaian hari ulang tahun ke-52 Kostrad.

Mayjen TNI Munir mengatakan, kejuaran ini untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat serta ajang pencarian atlet bulkutangkis yang berusia di bawah 17 tahun. Untuk itu atlet peserta diharapkan memanfaatkan event ini sebaiknya, dengan menunjukan kemampaun terbaik, untuk siap menuju prestasi nasional dan internasional.

"Olahraga bulutangkis salah satu kebanggaan bangsa karena pada dasarnya setiap bangsa memerlukan sesuatu yang dapat dijadikan kebanggaan dan kehormatan," tegasnya.

Dalam siaran pers Penerangan Kostrad dijelaskan,  Pangkostrad Cup berlangsung empat hari, mulai hari ini hingga Minggu (24/2/2013). Pesertanya mencapai 225 atlet dari 54 klub, memperebutkan dua nomor yakni tunggakl putra dan tunggal putri. Adapun sistem pertandingan yang digunakan adalah sistem gugur sesuai aturan PBSI.

Selain bulutangkis, Kostrad juga menggelar turnamen sepakbola yang akan dilaksanakan 25 -28 Februari 2013 di Stadion Sepakbola Divif-1 Kostrad, Cilodong, dan juga kompetisi Panjat Tebing "Pangkostrad Wall Climbing Competition" pada 28 Februari 2013 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

Kegiatan olahraga ini, merupakan kerjasama Kostrad dengan PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia), FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia), dan PT Djarum Tbk.

Ada Attachment Foto:
Kejuaraan Bulutangkis U-17 Piala Pangkostrad Dibuka.jpg


00.16 | 0 komentar | Read More

Dituntut Delapan Tahun, Mantan Kadispora Riau Keberatan

Suap PON

Dituntut Delapan Tahun, Mantan Kadispora Riau Keberatan

Penulis : Syahnan Rangkuti | Kamis, 21 Februari 2013 | 15:08 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Persidangan kasus suap PON yang melibatkan mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau, Lukman Abbas semakin mendekati akhir. Pada persidangan tindak pidana korupsi, Pengadilan Negeri Pekanbaru, hari Kamis (21/2/2013), Jaksa dari Komisi Pemberantasan Korupsi, menuntut Lukman dengan hukuman penjara selama delapan tahun dan denda Rp 300 juta.

"Apabila terdakwa tidak dapat membayar denda dijatuhkan subsider tambahan empat bulan penjara," ucap Riyono saat pembacaan tuntutan.

Riyono mengungkapkan, dari keterangan saksi dan terdakwa di persidangan, Lukman terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penyuapan dan menerima suap secara bersama-sama. "Terdakwa melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a dan pasal 12 ayat (1) huruf a UU No 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi," ujar Riyono.

Lukman yang semula lebih banyak tertunduk dan melipat tangan ke dada, nampak terkejut dengan tuntutan jaksa. Dia tidak menyangka akan dituntut setinggi itu, mengingat dalam kasus sama dengan berkas terpisah, seluruh terdakwa kasus suap PON, paling tinggi dituntut lima tahun penjara dan seluruhnya telah divonis dengan hukuman tertinggi selama 4 tahun.

"Saya keberatan dengan tuntutan itu Pak Hakim dan saya akan mengajukan pembelaan," ujar Lukman saat ditanya Ketua Majelis Hakim Isnurul tentang tanggapannya terhadap tuntutan jaksa.

Suasana duka nampak di barisan bangku pengunjung. Istri Lukman yang hadir dipersidangan tidak dapat menyembunyikan rasa sedih mendengar tuntutan terhadap suaminya. Mata wanita berkerudung dan mengenakan baju batik Melayu berwarna kekuningan itu nampak berkaca-kaca.

Saat keluar dari ruangan sidang, Lukman lebih banyak terdiam dan tidak menghiraukan pertanyaan wartawan. " Saya no comment," katanya singkat sambil berjalan menuju ruang tunggu pengadilan didampingi istrinya. 


00.16 | 0 komentar | Read More

Ledakan di Rusia, Asteroid, Meteor atau Meteorit

Written By bopuluh on Selasa, 19 Februari 2013 | 00.16

JAKARTA, KOMPAS.com – Ledakan di Rusia pada Jumat (15/2/2013) lalu menjadi salah satu ledakan akibat benda angkasa terbesar dalam 104 tahun terakhir. Dinyatakan bahwa ledakan adalah ledakan meteor yang berasal dari asteroid. Apa maksudnya?

Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo, Selasa (19/2/2013), menjelaskan bahwa asteroid, meteor dan meteorit yang jatuh sebenarnya merupakan benda yang sama.

Ma'rufin menjelaskan, cara termudah untuk membedakan keempat benda tersebut adalah dengan melihat medium dimana obyek luar angkasa tersebut ditemukan. Medium berarti, sedang melayang di angkasa, atmosfer Bumi atau sudah di permukaan Bumi.

"Ketika benda asing yang menuju Bumi masih melintas di luar angkasa, ia disebut asteroid. Tepat ketika benda tersebut masuk ke atmosfer disebut meteoroid," papar Ma'rufin.

Kalau disebutkan asteroid 2012 DA14, berarti benda yang dimaksud ditemukan berada di luar angkasa. Benda dapat mendekati Bumi. Namun, selama tidak memasuki atmosfer Bumi, namanya tidak berubah.

"Ketika meteoroid tampak di langit, ketika itu ia disebut meteor. Apabila meteor itu meledak atau menumbuk bumi, sisa ledakan atau tumbukan yang ditemukan disebut meteorit," kata Ma'rufin.

Dengan demikian, apa yang meledak di Rusia tepatnya disebut meteor yang meledak. Meteor itu sendiri sebelumnya merupakan asteroid kecil yang melintas di luar angkasa, dekat Bumi. Saat asteroid itu mulai memasuki atmosfer Bumi, maka disebut meteoroid.

Bagaimana dengan hujan meteor? Hujan meteor tak selalu disebabkan oleh asteroid secara langsung, tetapi bisa oleh debu asteroid yang berinteraksi dengan atmosfer Bumi.

Debu asteroid yang berinteraksi dengan atmosfer dan menyala disebut hujan meteor atau bintang jatuh. Jika bola meteor lebih besar, disebut fireball. Jika bola meteor sangat besar seperti pada peristiwa ledakan meteor di Rusia, maka disebut bollide.


00.16 | 0 komentar | Read More

Dokter, Koki, sampai Penyiar di Jogja ke 10 SD

Kelas Inspirasi

Dokter, Koki, sampai Penyiar di Jogja ke 10 SD

Penulis : Sri Rejeki | Selasa, 19 Februari 2013 | 15:01 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 98 relawan dari berbagai profesi akan mengajar di 10 sekolah dasar dalam Kelas Inspirasi (KI) pada 20 Februari. Mereka akan menjadi guru sehari dan berbagi pengalaman tentang profesi mereka. KI diselenggarakan serentak di enam kota, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Pekanbaru, dan Solo.

"Syarat menjadi relawan pengajar adalah profesional, dengan pengalaman kerja minimal dua tahun," kata Ketua KI Solo Dhedi Aries, Senin (18/2).

Retno Wulandari dari Bagian Sosialisasi dan Publikasi KI Solo mengatakan, profesional yang bergabung antara lain dokter, koki, penyiar, humas, dan marketing. (EKI)

Editor :

Caroline Damanik


00.16 | 0 komentar | Read More

Dinkes: NICU Bayi Penuh Tak Terkait Layanan Kelas III

Dinkes: NICU Bayi Penuh Tak Terkait Layanan Kelas III

Penulis : Robertus Belarminus | Selasa, 19 Februari 2013 | 15:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dien Emawati mengakui beberapa rumah sakit yang dikunjungi keluarga Dera kekurangan fasilitas NICU. Hal itu tidak berhubungan dengan layanan kelas III.

Upaya untuk merujuk bayi Dera Nur Anggraini di 8 rumah sakit untuk mendapatkan perawatan NICU (Neonatal Intensive Care Unit), tidak dapat dilakukan. Beberapa rumah sakit menolak lantaran penuh dan tidak tersedianya fasilitas tersebut.

"Sejak awal (Dera) masuk di kelas III. Tetapi ini tidak ada hubungannya dengan kelas. Jadi rumah sakit itu ada yang penuh dan ada yang tidak ada alatnya," kata Dien dalam jumpa pers di kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Selasa (19/2/2013).

Dien juga membantah bahwa fasilitas pelayanan NICU berkaitan dengan kelas kamar seorang pasien. Menurutnya, baik pada kamar dengan kelas manapun, hal tersebut tidak berkaitan dengan seseorang bisa mendapatkan pelayanan fasilitas NICU.

"(Pelayanan NICU itu) Tidak ada kaitannya dengan kelas," ujar Dien.

Dera merupakan pasien yang tak sempat mendapatkan perawatan dengan peralatan kesehatan memadai untuk bayi lahir prematur dan mengalami kelainan tenggorokan. Upaya merujuk Dera ke delapan rumah sakit lain gagal dilakukan karena rumah sakit yang dihubungi mengatakan ruang rawat penuh. Dera meninggal pada Sabtu (16/2/2013).

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


00.16 | 0 komentar | Read More

LSI: SBY Sebaiknya Serahkan Kembali Peran Anas

Written By bopuluh on Minggu, 17 Februari 2013 | 00.16

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network) menunjukkan, masyarakat ragu elektabilitas Partai Demokrat akan membaik setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengambil alih peran Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Hasil survei juga menunjukkan, masyarakat khawatir SBY tidak fokus menjalankan tugasnya sebagai Presiden setelah mengambil alih urusan internal partainya tersebut.

Merujuk pada hasil survei ini, peneliti LSI Barkah Pattimahu menyarankan agar SBY menyerahkan kembali peran ketua umum PD Anas. "Penyerahan kembali peran Anas akan lebih baik dalam mengembalikan kinerja Partai Demokrat," katanya.

Menurut Barkah, pengembalian wewenang kepada Anas itu perlu dilakukan mengingat Anas masih memiliki kekuatan besar, atau sekitar 80 persen di internal Partai. Oleh karena itu, menurutnya, sedianya SBY menggunakan agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PD yang tengah berlangsung ini sebagai momentum perbaikan.

"Konsolidasi yang tepat dan memberikan ruang kepada Anas. Itu akan memperbaiki Demokrat ke depan," ujar Barkah.

Adapun survei yang dilatar belakangi krisis PD ini dilakukan dengan metode sampling (multistage random sampling) terhadap 1.200 responden di 33 provinsi pada 11-14 Februari 2013. Pertanyaan diajukan kepada responden melalui wawancara tanpa tatap muka, atau dengan menggunakan perangkat komunikasi jarak jauh. "Margin of error kurang lebih 2,9 persen," tambah Barkah.

Menurut hasil survei tersebut, sebanyak 60,38 persen responden mengaku tidak yakin kalau elektabilitas Partai Demokrat akan membaik di bawah komando Yudhoyono. Sementara yang menyatakan yakin hanya 27,31 persen. Sementara yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab jumlahnya 12,31 persen.

"Penyelematan partai ala SBY dinilai tidak mampu mendongkrak elektabilitas Partai Demokrat," katanya.

Selain itu, menurut Barkah, survei ini menunjukkan kalau publik semakin ragu dengan komitmen SBY dalam menjalankan tugas dan tanggunng jawabnya sebagai Presiden. Publik menilai Presiden lebih fokus pada kepentingan partai dibandingkan kepentingan rakyat.


00.16 | 0 komentar | Read More

Kelelahan, Jokowi "Tumbang" di Lapangan Futsal

JAKARTA, KOMPAS.com - Penonton pertandingan futsal yang diikuti Joko Widodo sempat panik saat Gubernur Jakarta itu tampak kelelahan lalu terlentang di sisi lapangan di Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (17/2).

Peristiwa terkulainya Joko Widdodo atau Jokowi itu berawal dari keikutsertaannya dalam pertandingan persahabatan di sela turnamen dengan rekan-rekan wartawan. Berbaju putih berkerah, celana pendek dan sepatu olahraga layaknya atlet, Jokowi tampak mahir mengolah si kulit bundar. Kehadirannya menjadi daya tarik tersendiri bagi pemain di lapangan serta para penonton.

Para penonton tampak antusias menyaksikan Sang Gubernur bertanding bola. Pemain satu tim dengan dia kerap menjadikan Jokowi sebagai sasaran operan bola. Suasana pun meledak ketika Jokowi berhasil mencetak gol dengan memanfaatkan umpan tarik dari sisi kanan gawang.

Setelah melakukan selebrasi kecil-kecilan dengan beberapa pemain, Jokowi yang tampak kelelahan langsung menepi ke pinggir lapangan dan tidur terlentang.

"Aduh, nggak sanggup lagi saya," kata Jokowi sambil terengah-engah.

Tentu saja peristiwa itu membuat panik panitia, pemain dan ajudannya. Beberapa orang langsung berlari ke arah Jokowi, hendak memberi dia minuman.

Namun, Jokowi ternyata langsung bangkit dan memutuskan untuk menyudahi permainan. "Dari dulu sebenarnya saya suka main futsal, tapi saya kecapekan, tadi muter- muter dari pagi," ujar Jokowi usai berganti pakaian.

Sejak Minggu pagi, agenda Jokowi memang padat. Pukul 07.00 WIB, Jokowi menemani rekan separtainya, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki menggelar kampanye pemilihan gubernur Jawa Barat di Depok. Usai menjadi juru kampanye, Jokowi menyempatkan diri blusukan dan memberikan bantuan kepada para korban banjir akibat tanggul jebol di Cipinang Melayu. Setelah itu, ia hadir pada turnamen futsal di GOR Rawamangun, Pulogadung, itu. Di sanalah, Jokowi tumbang.

Editor :

Egidius Patnistik


00.16 | 0 komentar | Read More

Sutan Bhatoegana Tuding Nazaruddin Dalang Persoalan Demokrat

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menuding mantan Bendahara Umum M Nazaruddin sebagai penyebab anjloknya elektabilitas partai Demokrat. Nazaruddin yang terjerat sejumlah perkara korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara soal perkara Hambalang yang disebutnya melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Dalam perkara Hambalang, KPK telah menetapkan menteri asal Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, sebagait tersangka.

"Dari dulu kami tahu, ketika Pak Anas (Urbaningrum), Pak Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono), dan Nazaruddin elektabilitas 36 persen. Kemudian muncul kasus Nazaruddin sampai terjun bebas seperti sekarang," ujar Sutan, Minggu (17/2/2013), di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) Partai Demokrat, di Hotel Sahid Jaya.

Ia menjelaskan, di dalam partainya tidak ada faksi apa pun. Ia menjamin rapimnas kali ini akan berakhir indah bagi partainya. "Jadi ini akan indah-indah yang enak-enak, tidak ada yang aneh-aneh. Tidak ada kubu Anas, tidak ada kubu Cikeas, yang ada faksi Partai Demokrat," kata Sutan.

Ketua Komisi VII DPR ini menambahkan dirinya juga mendukung langkah reposisi atau reorganisasi dalam rangka penyelamatan partai. Ia percaya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi yang akan melakukan reposisi itu memahami anatomi partainya.

Partai Demokrat menggelar rapimnas pada Minggu (17/2/2013) ini. Rapimnas Partai Demokrat ini terbilang istimewa karena di tengah kisruh internal yang terjadi di internal partai itu. Kisruh internal terjadi lantaran elektabilitas partai Demokrat terjun bebas berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang hanya menyisakan 8,3 persen suara dukungan bagi partai pemenang Pemilu 2009 itu.

Akibat survei ini, suara di internal Demokrat pun terpecah. Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik sempat menyebutkan jika Anas mengundurkan diri adalah langkah yang terbaik. Hal ini memicu pertentangan dari para pendukung Anas.

SBY selaku Ketua Majelis Tinggi pun akhirnya turun tangan dan mengambilk alih wewenang Anas. Namun, upaya penyelamatan SBY ini tetap tidak mampu menyatukan partainya.

Terbukti beberapa hari lalu, Ulil Abshar Abdalla bersama politisi Demokrat lain meminta agar Anas di non-aktifkan. Ulil dan kawan-kawan menilai SBY butuh Nahkoda baru untuk menyelamatkan Partai Demokrat.

Sementara dari Kubu Anas melakukan konsolidasi bahkan muncul petisi yang bertajuk "Petisi Pemuda Demokrat Penegak Konstitusi". Petisi itu menyebutkan, tiga pengurus cabang Partai Demokrat yakni Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto, dan Ketua DPC Dharmasraya Masrigi mengancam walk out jika ada upaya pelengseran Anas.


00.16 | 0 komentar | Read More

Cermat Saat Renovasi di Musim Hujan

Written By bopuluh on Sabtu, 16 Februari 2013 | 00.16

KOMPAS.com - Musim panas adalah saat paling tepat membangun atau merenovasi rumah. Udara dan terik matahari mampu mempercepat proses pengeringan material yang digunakan. Material juga tidak lekas rusak karena terus-menerus diguyur hujan.

Namun, karena satu dan lain hal, pengerjaan renovasi atau penambahan sebuah ruangan harus tetap berjalan walaupun saat musim hujan. Dengan tetap mempertimbangkan beberapa hal, penerjaan renovasi rumah dapat berjalan baik dan sesuai rencana.

Setelah mengamankan material yang rentan terhadap air dan kelembaban, seperti semen, kayu, serta pasir, hal yang juga penting dipertimbangkan adalah proses pengerjaan.

Cuaca yang tidak menentu memang memicu kita untuk segera merampungkan proses pembangunan. Kualitas pekerjaan seolah tidak diprioritaskan mengingat semua demi mengejar tenggat waktu. Pekerjaan tergesa-gesa seperti inilah yang tentu akan berdampak pada buruknya hasil akhir.

Kurang kuatnya fondasi dan dinding yang mudah retak merupakan dua contoh akibat pengerjaan terburu-buru. Oleh sebab itu, ketika memutuskan untuk membangun atau merenovasi rumah di kala cuaca tidak bersahabat, alangkah baiknya Anda segera menyiapkan terpal atau sejenisnya sebagai atap sementara. Atap darurat tersebut berguna untuk mencegah masuknya air ke lubang fondasi.

Hal serupa juga berlaku pada proses pengerjaan dinding. Dinding akan berdiri kokoh jika adukan semen, pasir dan air bercampur dengan komposisi tepat. Guyuran hujan yang menerpa "lem" pada batu bata tentu akan mempengaruhi daya rekat sehingga mengakibatkan dinding menjadi goyah dan tidak rata.

Oleh karena itulah, ada baiknya Anda segera melindungi dinding baru tersebut dengan bahan terpal atau plastik yang kuat dan besar agar tidak terkena hujan. Melindungi dinding dari siraman hujan akan membuat dinding mudah kering dan selanjutnya dapat segera dilakukan tahap finishing, yakni pemlesteran, pengacian, serta pengecatan.

Selamat merenovasi!


00.16 | 0 komentar | Read More

Menpora Desak PSSI Segera Gelar Kongres

YOGYA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menagih janji Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, terkait pelaksanaan kongres sesuai dengan nota kesepahaman dengan AFC dan FIFA.

"Pak Djohar berjanji akan menggelar kongres sebelum tanggal 20 Maret. Makanya, kami tunggu perkembangannya," kata Roy Suryo usai pertemuan dengan KONI Yogyakarta, Sabtu (16/2/2013).

Menurut dia, jika PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin tidak menggelar kongres sesuai dengan perintah maka pihaknya berencana menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh FIFA berdasarkan surat yang diterima Kamis (14/2/2013).

"Kongres akan menentukan langkah berikutnya. Tunggu saja. Yang jelas sebelum pertandingan melawan Arab Saudi semuanya harus tuntas," kata politisi dari Partai Demokrat itu.

Berbekal surat baru FIFA, pihaknya akan segera melakukan koordinasi internal guna menyiapkan langkah yang tepat. Apalagi, kata dia, FIFA sangat mendorong pemerintah untuk membantu menyelesaikan polemik persepakbolaan nasional.

"Intinya adalah menjawab keraguan yang ada. Ada arah yang sangat baik untuk menyelesaikan permasalahan ini," kata pria lulusan Fisipol UGM itu.

Roy mengaku, setelah melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta dan Solo pihaknya akan segera mengambil langkah tepat mulai rapat internal hingga memanggil pihak yang berpolemik, yaitu PSSI dengan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).

Sesuai dengan rencana pemanggilan pada pihak-pihak yang terkait dengan polemik persepakbolaan nasional, Senin (18/2/2013) depan. Dengan adanya perkembangan ini diharapkan polemik bisa segera dituntaskan.

Jika polemik persepakbolaan nasional tidak bisa diselesaikan tepat waktu, 20 Maret,  maka Indonesia terancam sanksi tegas dari FIFA berupa pembekuan. Dampaknya timnas tidak bisa berpartisipasi pada kegiatan di dunia internasional. (ANT)


00.16 | 0 komentar | Read More

Satu Orang Utan Diserahkan Warga

Satwa Dilindungi

Satu Orang Utan Diserahkan Warga

Penulis : Agustinus Handoko | Sabtu, 16 Februari 2013 | 15:07 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com- Warga Desa Muara Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menyerahkan satu orang utan. Proses evakuasi selesai pada Sabtu (16/2/2013) siang.

Scientific Advisor Yayasan International Animal Rescue Indonesia (YIARI), Rondang, menjelaskan, kemarin petugas mengecek kondisi fisik orang utan itu.  "Setelah mengecek kondisi fisik, kami mengevakuasinya pada Sabtu. Orang utan itu berumur sekitar 1,5 tahun," kata Rondang.

Orang utan itu tergolong jinak karena tidak melawan atau menggigit saat dipegang. Orang utan itu ditemukan warga yang sedang mencari kayu di sebuah pondok di sekitar perkebunan kelapa sawit. Kemungkinan besar, orang utan itu terpisah dari induknya dan mendapat makanan dari penghuni pondok. Idealnya, orang utan masih bersama induknya hingga umur lima tahun.

Editor :

Marcus Suprihadi


00.16 | 0 komentar | Read More

Ditinggal Pergi Pemilik, Ruko Terbakar

Written By bopuluh on Kamis, 14 Februari 2013 | 00.16

Ambon

Ditinggal Pergi Pemilik, Ruko Terbakar

Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Kamis, 14 Februari 2013 | 15:03 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Sebuah rumah toko di kawasan Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon, Kamis (14/2/2013) sekitar pukul 14.00 terbakar. Ruko yang menjual alat bangunan dan peralatan nelayan ini terbakar saat penghuni ruko tidak berada di tempat.

Kebakaran tidak menghanguskan seluruh bangunan ruko berlantai tiga itu, karena api segera dipadamkan. Api membakar bangunan lantai satu di ruko tersebut dan tidak merambat ke sejumlah ruko lainnya di kawasan tersebut. Api baru bisa dipadamkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran, datang di lokasi kebakaran beberapa saat setelah peristiwa itu terjadi.

Sejumlah warga terpaksa mendobrak pintu ruko yang terkunci. Saksi mata menuturkan, ruko tersebut baru diketahui terbakar, setelah kepulan asap keluar dari dalam toko.  Warga lalu menghubungi pemadam kebakaran. Diduga kebakaran terjadi karena adanya hubungan arus pendek listrik pada mesin air yang ada di dalam ruko.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun akibat kebakaran itu, sebagian besar barang dagangan yang ada didalam toko tersebut ludes terbakar. Pantauan di lokasi kebakaran, sejumlah warga dan kerabat pemilik ruko tampak mengeluarkan barang-barang dari dalam toko yang terbakar. Barang yang masih bisa dijual kembali lalu dipisahkan ke tempat yang aman.

"Awalnya kita berusaha memadamkan api, namun karena apinya terus membesar, kita lalu menghubungi pemadam kebakaran, kita lalu mendobrak pintu untuk memadamkan api," kata Ladarud, salah satu kerabat pemilik ruko.

Polisi yang datang beberapa saat setelah peristiwa terjadi langsung memasang garis polisi untuk menyelidiki sebab-sebab terjadinya kebakaran. 

Editor :

Glori K. Wadrianto


00.16 | 0 komentar | Read More

Marzuki: Wacana Ganti Ketum Demokrat Kerjaan Orang Iseng

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menilai pengguliran wacana mengganti Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum hanyalah pekerjaan orang-orang iseng. Ia mengatakan, hingga kini Anas belum ditetapkan sebagai tersangka sehingga tidak ada alasan menggeser Anas dari posisi ketua umum.

"Itu orang-orang yang iseng saja, tanya dan menawarkan (calon pengganti Anas). Di internal, kami khususnya majelis tinggi, tidak ada itu. Saya tegaskan tidak ada wacana pembicaraan untuk mengganti Ketum," ujar Marzuki, Kamis (14/2/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Marzuki meminta agar publik memahami kondisi partainya di mana saat ini masih fokus melakukan konsolidasi dan aksi "bersih-bersih". "Untuk kasus mas Anas, belum ada fakta hukum, jadi tidak ada alasan. Saksi saja belum," kata Marzuki.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat tersebut mengatakan, seluruh DPD dan DPC Partai Demokrat sudah satu suara. Para pengurusnya pun sudah menandatangani pakta integritas. Hanya ada beberapa pengurus yang belum menandatangani karena faktor lokasi yang cukup jauh.

Wacana penggantian Anas mengemuka menjelang Rapat Pimpinan Nasiona (Rapimnas) Partai Demokrat yang akan dilakukan pada 17 Februari 2013. Sosok-sosok pengganti Anas pun mulai digulirkan, seperti Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang akan menyelesaikan jabatannya pada 1 April 2013. Wacana pengusungan Mahfud sebagai pengganti Anas ini dilontarkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat SH Sarundajang.

"Saya menilai Mahfud MD memenuhi kriteria untuk memimpin Partai Demokrat menggantikan Anas," ujar Gubernur Sulawesi Utara tersebut kepada Kompas.com, Rabu (13/2/2013) di Manado.

Sarundajang menilai Mahfud MD mempunyai integritas, kapasitas, serta rekam jejak yang sangat baik sebagai tokoh yang bersih. Sosok seperti itulah yang tepat untuk Partai Demokrat yang tengah menghadapi sorotan miring dari banyak pihak.

Berita terkait dapat dilihat dalam topik "Kemelut Demokrat".


00.16 | 0 komentar | Read More

Kampanye Anti-kekerasan, Aktivis Menyanyi dan Menari

SEMARANG, KOMPAS.com -- Puluhan aktivis dari Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC-KJHAM) Semarang dan sejumlah elemen perempuan Jawa Tengah, menggelar aksi stop kekerasan terhadap perempuan.

Aksi dalam rangka memperingati Hari Valentine atau hari kasih sayang tersebut dilakukan di seputaran kawasan Simpanglima dan Jalan Pahlawan, Semarang, Kamis (14/2/2013).

Para aktivis yang sebagian besar perempuan dan beberapa di antaranya bule itu berjalan, bernyanyi dan menari bersama. Gerakan tersebut serentak dilakukan di seluruh dunia dengan tajuk "V Day 1 Billion Rising". Selain membawa spanduk bertuliskan "stop kekerasan", mereka juga menyebarkan kertas dengan pesan yang sama.

Koordinator aksi Witi Muntari mengatakan, kegiatan itu merupakan aksi kreatif dalam menyampaikan pesan. Di antaranya meningkatkan kesadaran semua pihak untuk menghapus kekerasan, terutama pada perempuan dan anak.

"Aksi ini adalah bentuk keprihatinan dan mendorong kepedulian akibat banyaknya perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan," katanya.

Berdasarkan catatan LRC-KJHAM di Jawa Tengah, telah terjadi 407 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang tahun 2012. Dari kasus tersebut, korban mencapai 928 perempuan dengan 26 di antaranya meninggal dunia.

Tiga orang meninggal karena pemerkosaan, lima karena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), sembilan ketika menjadi buruh migran dan delapan orang meninggal akibat kekerasan dalam pacaran.

Melalui aksi tersebut, Witi mengatakan, juga ada pesan untuk pemerintah agar berkomitmen secara kongkrit dalam upaya pencegahan dan penghapusan kekerasan melalui penyadaran publik. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, juga diminta menyediakan dan mempermudah akses pengaduan, penanganan, pemulihan korban serta mekanisme pertanggungjawaban yang tegas pada pelaku.

"Kami harap apa yang kami lakukan di hari kasih sayang ini bisa menggugah semua pihak untuk bersama-sama menghapus kekerasan pada perempuan dan anak," tandasnya.

Aksi kreatif dengan iringan musik tersebut hanya dijaga oleh beberapa polisi. Para aktivis juga mengajak sejumlah pengguna jalan untuk bernyanyi dan menari bersama sebagai bentuk kreatif kepedulian untuk menyampaikan pesan antikekerasan.


00.16 | 0 komentar | Read More

Anas Nonaktif, Keputusan SBY Solusi Cerdas

Written By bopuluh on Rabu, 13 Februari 2013 | 00.16

PALU, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat, Kota Palu, Sulawesi Tengah mendukung keputusan Ketua Dewan Pembina dan juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, untuk memegang kendali partai.

"Walau tidak diatur dalam AD/ART Demokrat tapi kami mendukung kebijakan yang diambil oleh SBY. Keputusan Pak SBY dengan memegang kendali partai sudah sangat tepat untuk memberikan kesempatan kepada Anas berkosentrasi atas apa yang ditudingkan kepada beliau terkait kasus korupsi Hambalang," kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palu, Yos Soedarso Mardjun, Rabu (13/2/2013).

Yos Sudarso menilai, Keputusan tersebut baru akan menimbulkan masalah jika SBY memberhentikan Anas atau membekukan kepengurusan Anas, padahal status hukum Anas belum jelas.

"Tentu kami akan menolak keras jika Anas dinonaktifkan sementara belum jelas status hukumnya. Walau santer adanya dugaan kasus korupsi yang melibatkan Anas, tapi sampai saat ini kan KPK belum mengumumkan status Anas," kata Yos.

Sejauh ini, menurut Yos Soedarso, keputusan SBY tepat dan menjadi solusi cerdas demi perbaikan elektabilitas partai. Keputusan Mejelis Tinggi Partai Demokrat tersebut pun tidak merugikan pihak-pihak yang ingin mempertahankan Anas.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Jumat (8/2/2013) malam, SBY menyatakan mengambil alih kepemimpinan partai tersebut. SBY juga meminta agar Anas fokus pada kasus hukum yang saat ini tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sementara Anas Urbaningrum menilai, tak tepat kata "nonaktif" digunakan untuk menggambarkan kondisinya saat ini. "Bukan dinonaktifkan sebagai ketua umum, tidak ada penonaktifan," ujar Anas di kediamannya di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Sabtu (9/2/2013) pagi.

Selengkapnya, ikuti di topik pilihan:
Kemelut Demokrat

Editor :

Glori K. Wadrianto


00.16 | 0 komentar | Read More

Warga Bantaran Kali, Waspadalah!

JAKARTA, KOMPAS.com - BPBD DKI mengimbau warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, dan Kali Krukut untuk tetap waspada. Warga juga diminta untuk mengamankan aset pribadi terutama surat berharga dan alat elektronik.

"Jangan lupa juga untuk mematikan aliran listrik. Mengingat 30 persen korban meninggal pada banjir pertengahan Januari lalu, sebagian besar karena tersengat aliran listrik. Tapi, tidak ada korban jiwa dalam banjir ini," kata Kepala Seksi Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Bambang Surya Putra di Balaikota Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Rabu ini, kata dia, sebanyak 15 kelurahan di Jakarta kembali terendam banjir kiriman karena naiknya tinggi muka air akibat hujan deras yang mengguyur kawasan hulu sungai. Kelurahan yang terendam itu sebagian besar berada di bantaran Kali Ciliwung.

15 kelurahan yang terendam banjir itu, jelas dia, berada di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. BPBD DKI juga mencatat, wilayah yang terendam banjir yakni, di 10 kecamatan, 15 kelurahan, 34 RW, 104 RT, 4.079 kepala keluarga, dan 8.993 jiwa.

"Pemukiman warga rata-rata terendam sekitar pukul 01.00-02.00 dini hari, akibat luapan sungai Ciliwung," tutur Bambang.

Bambang mengatakan, pada Selasa (12/2/2013) malam, Bendung Katulampa berada pada posisi siaga III. Selain itu, ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga bervariasi mulai dari 10-350 cm.

Meski demikian, jumlah pengungsi masih relatif sedikit yakni hanya sebanyak 175 orang, di Kelurahan Kampung Melayu yang ketinggian air-nya mencapai 350 cm.

"Beberapa daerah juga sudah mulai surut, seperti di Kelurahan Cawang, yang semula ketinggian air mencapai 100 cm di RW 01," kata Bambang.

Adapun, kelurahan yang terendam, selain Kelurahan Kampung Melayu, terdapat dua kelurahan lagi yang terendam yakni Kelurahan Bidaracina dan Kelurahan Cawang. Sementara di Jakarta Selatan setidaknya ada 12 kelurahan yang terendam yakni Kelurahan Pondok Labu, Lebak Bulus, Kuningan Barat, Ulujami, Rawa Jati, Bangka, Pela Mampang, Pejaten Timur, Bukit Duri, Kebon Baru, Petogogan, dan Pondok Pinang.

Sementara itu, untuk kebutuhan darurat evakuasi, logistik dan bantuan lainnya warga dapat menghubungi Posko Siaga Bencana dengan nomor telepon 164.

Editor :

Ana Shofiana Syatiri


00.16 | 0 komentar | Read More

Pemilihan Dirjen WTO, Mari Elka Optimistis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu optimistis peluang untuk menjadi calon Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia  (WTO) terbuka lebar.  Mari harus bersaing dengan delapan kandidat lain untuk memimpin lembaga tersebut.

"Ini memang suatu proses, kita sudah presentasi di Genewa, ada 9 kandidat. Kita optimis bahwa chance kita kuat," kata Mari selepas Rapat Koordinasi tentang Peningkatan Investasi dan Ekspor di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Menurut Mari, dirinya mengaku sudah memiliki banyak dukungan dan juga dari segi pengalaman. Selain itu, dari sisi kapasitas, kapabilitas, dirinya mengaku bahwa peluangnya cukup baik.

Saat ini, pihaknya melakukan pendekatan beberapa negara baik dari negara ASEAN, Afrika hingga Arab Saudi. Pendekatan tersebut ingin menjelaskan visi misi Mari Elka untuk bisa memperkuat sistem perdagangan dunia.

"Untuk dukungan dari negara berkembang sih belum, mereka belum banyak berkomentar. Tapi yang sudah memberikan komentar adalah ASEAN. Intinya kita sudah mendapat dukungan," tambahnya.

Sementara dari negara maju, Mari mengaku belum mendapat dukungan. Namun pihaknya mengaku sudah melakukan pendekatan ke Amerika Serikat, Belgia dan akan melakukan kunjungan ke ibukota lain. Begitu juga ke Afrika Selatan, Amerika Latin dan Karibia.

Terkait saingan terberat, Mari enggan menjelaskan. Pihaknya mengaku akan melakukan introspeksi diri sendiri terhadap apa yang akan dilakukannya saat menjadi Dirjen WTO kelak.

Dalam situs web WTO disebutkan, selain Mari Elka Pangestu, ada delapan calon Dirjen WTO. Calon terpilih akan menggantikan Dirjen WTO Pascal Lamy yang akan habis masa jabatannya pada 31 Agustus 2013.

Kedelapan calon Dirjen WTO yang menjadi pesaing Mari Elka Pangestu adalah Alan John Kwadwo Kyeremate dari Ghana, Anabel González dari Kosta Rika, Tim Groser dari Selandia Baru, Amina C Mohamed dari Kenya, Ahmad Hindawi dari Jordania, Herminio Blanco dari Meksiko, Taeho Bark dari Korea Selatan, dan Roberto Carvalho de Azevêdo dari Brasil.

Keputusan seleksi calon Dirjen WTO tersebut akan diambil paling lambat 31 Mei 2013. WTO adalah satu-satunya organisasi global yang berurusan dengan regulasi perdagangan di antara negara anggotanya.

Perjanjian yang diperoleh dari negosiasi dan ditandatangani negara anggota diratifikasi oleh parlemen negara masing-masing. Tujuan pembentukan WTO adalah untuk membantu produsen barang dan jasa serta eksportir dan importir dalam menjalankan bisnis.

Editor :

Erlangga Djumena


00.16 | 0 komentar | Read More

Istana Bantah Bocorkan Sprindik Anas

Written By bopuluh on Selasa, 12 Februari 2013 | 00.16

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan internal terkait rumor adanya staf dari staf khusus Presiden yang membocorkan draf surat perintah penyidikan (sprindik) Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam draf itu tertulis status Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka.

Julian mengaku sudah berbicara langsung dengan orang yang dituduh membocorkan. "Dijelaskan tidak demikian adanya," kata Julian di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (12/2/2013).

Julian menegaskan, lembaga Kepresidenan tidak pernah mencampuri urusan lembaga lain termasuk KPK. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, sangat menghormati kewenangan KPK dan tak akan ikut campur dalam proses penegakan hukum.

"Secara resmi Presiden tidak pernah menginstruksikan, meminta kepada staf untuk melakukan apa yang disebut intervensi, termasuk dalam (pembocoran) sprindik KPK," kata Julian.

Hanya saja, jika nantinya terbukti adanya pelanggaran yang melibatkan internal Istana, tambah Julian, pihaknya memiliki mekanisme internal untuk menertibkan. "Tapi sekali lagi secara formal lembaga Kepresidenan tidak pernah mencampuri urusan lembaga lain," pungkas dia.

Seperti diberitakan, sejak Kamis (7/2/2013) pekan lalu santer beredar KPK bakal menetapkan Anas sebagai tersangka kasus korupsi. Kemudian beredar dokumen yang diduga Sprindik untuk Anas.

KPK membantah bahwa Anas telah ditetapkan sebagai tersangka. Dokumen yang beredar, menurut pihak KPK, belum berupa sprindik resmi KPK karena belum ditandatangani dan bernomor. Kalaupun dokumen yang beredar tersebut berasal dari KPK, itu baru sebatas draf yang harus ditandatangani semua pimpinan.

Pihak KPK menyebut tengah melakukan penyelidikan internal. Jika memang benar, pembocor dokumen tersebut berasal dari internal KPK, maka yang bersangkutan tak hanya dikenai pasal pelanggaran kode etik. KPK menyebut akan memidanakan pembocor dokumen tersebut, apalagi jika terbukti tindakannya ternyata mengganggu proses penyelidikan dan penyidikan suatu perkara korupsi.


00.16 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger