JAKARTA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersinggung atas pernyataan seorang Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai yang mengatakan TNI lalai saat diberondong peluru oleh Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) di tanah Papua, Kamis (21 Februari 2013).
Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, Natalius Pigai harus meminta maaf kepada keluarga besar TNI atas pernyataannya itu. Menurut dia, pernyataan Pigai mencederai perasaan keluarga TNI yang tengah berduka cita.
"Bayangkan saja. Prajurit TNI bertugas di sana meninggalkan istri dan anak-anaknya, tapi masih ada yang menyatakan seperti itu. Kami minta Natalius Pigai meminta maaf secara nasional," kata Iskandar kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (26/2/2013).
Menurut Iskandar, pernyataan Natalius sangat bertentangan dengan apa yang terjadi pada saat penyerangan sadis itu berlangsung. Dalam peristiwa di Distrik Tinggi Nambut, Puncak Jaya, TNI tengah beraktivitas di pagi hari. Sementara di Sinak, Puncak Jaya, beberapa jam kemudian, TNI tengah mengambil alat komunikasi di Bandara.
Iskandar pun menegaskan, pernyataan Pigai telah dimuat dan beredar di media masa di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, dia meminta Pigai meminta maaf di media masa Indonesia. "Harus dari Sabang sampai Merauke juga dia harus meminta maaf," katanya.
Iskandar menjelaskan, penugasan prajurit TNI di suatu wilayah terdiri dari dua jenis. Pertama, penugasan di daerah perbatasan dan daerah rawan. Kedua, penugasan kewilayahan, karena prajurit yang bertugas di daerah bergabung dengan elemen masyarakat di wilayah tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan, ketidaksiagaan TNI menjadi salah satu penyebab penembakan anggota TNI oleh kelompok yang diduga Gerakan Pengacau Keamanan di tanah Papua. Menurut Pigai, saat penembakan terjadi, TNI tengah tertidur dan bersantai sehingga menyebabkan delapan TNI dan tiga sipil, tewas mengenaskan.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menduga kuat, kelompok separatis bertanggung jawab atas penembakan itu. Penembakan terjadi pada Kamis (21/2/2013) di Tinggi Nambut Puncak Jaya dan Sinak Puncak Jaya, Papua.
Editor :
Hertanto Soebijoto
Anda sedang membaca artikel tentang
TNI Tuntut Komisioner Komnas HAM Minta Maaf
Dengan url
http://cholesterolanddiabetes.blogspot.com/2013/02/tni-tuntut-komisioner-komnas-ham-minta.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
TNI Tuntut Komisioner Komnas HAM Minta Maaf
namun jangan lupa untuk meletakkan link
TNI Tuntut Komisioner Komnas HAM Minta Maaf
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar