JAKARTA, KOMPAS.com - Perampokan yang terjadi di halaman Bank Mandiri KCP Puri Sentra Niaga, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Senin (4/1/2013) pukul 08.45 WIB pagi, terbilang cukup nekat. Empat pelaku, satu orang di antaranya menggunakan senjata api, menggasak uang sebesar Rp 317,505 juta milik pegawai SPBU yang hendak menyetor uangnya.
Kepala Seksi Humas Kepolisian Sektor Makasar, Iptu Arif Rahman, mengungkapkan korban atas nama Andang Saefullah (30 tahun) datang ke bank untuk menyetorkan uang hasil penjualan SPBU tiga hari terakhir. Korban diantar mobil operasional SPBU ke depan bank.
Setelah korban turun, mobilnya pun pergi. "Korban jalan sendirian masuk bank. Tapi belum sempat menyetorkan uangnya, korban sudah disergap tiga orang pelaku," ujar Arif, di lokasi kejadian. Selain tiga orang yang menyergap Andang, satu pelaku lain berjaga di jalan di depan komplek pertokoan.
Berdasarkan keterangan Andang, keempat pelaku memakai jaket dan helm yang menutupi wajah. Tiga pelaku yang menyergap korban, berboncengan mengendarai sepeda motor Suzuki Satria berwarna merah-hitam. Satu pelaku turun dari motor dan menendang korban hingga jatuh.
Satu pelaku lain, menyilangkan dua pistol di depan dadanya. Pelaku yang menendang korban, lalu merampas tas berisi uang yang dibawa Andang. Sempat terjadi tarik-menarik antara korban dan pelaku. Namun, karena melihat seorang pelaku membawa senjata api jenis FN berwarna silver, korban menyerah.
"Saat itu, sekuriti bernama Agung Permana (31) melihat ke luar bank, dia mau memeriksa ada apa kok ada yang jatuh," kata Arif. Saat itu, pelaku yang membawa pistol langsung melepas tembakan yang diduga untuk menakuti satpam. Tembakan hanya mengenai dinding di dekat pintu masuk bank, meninggalkan lubang berkedalaman 0,5 cm.
Empat pelaku yang berhasil merampas uang korban pun melarikan diri ke arah Kalimalang. Pistol pelaku diangkat ke atas, untuk mengintimidasi warga yang semula hendak mengejar mereka.
Petugas Identifikasi dari Kepolisian Resort Metro Jakarta Timur dan Kepolisian Sektor Makasar, menemukan satu selongsong peluru dari tembakan pelaku. Polisi menyelidiki kemungkinan keterlibatan orang dalam SPBU, terkait perampokan ini.
Andang mengatakan sebelum dibawa ke Bank Mandiri, uang penjualan SPBU disimpan di dalam brankas di kantor SPBU. Selama ini penyetoran uang ke bank digunakan mekanisme 'rolling'. "Ada empat orang yang pegang kunci. (Yaitu) saya, Ajat, Yopi, dan Siswandi. Kami bergantian menyetor uangnya (ke bank)," ujar dia.
Namun Arif juga mengakui bahwa aksi ini diduga dilakukan komplotan profesional, dilihat dari pola perampokan yang rapi dan hanya meninggalkan sedikit jejak. Selain keterangan dari korban dan saksi, polisi juga memeriksa kamera pengawas (CCTV) di depan bank.
Editor :
Palupi Annisa Auliani
Anda sedang membaca artikel tentang
Kronologi Perampokan di Bank Mandiri Cipinang
Dengan url
http://cholesterolanddiabetes.blogspot.com/2013/02/kronologi-perampokan-di-bank-mandiri.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kronologi Perampokan di Bank Mandiri Cipinang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kronologi Perampokan di Bank Mandiri Cipinang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar