JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan saat ini praktek-praktek korupsi yang terjadi di Indonesia sudah semakin canggih. Contoh yang paling terlihat ada pada kasus dana talangan Bank Century dan penerbitan surat keterangan lunas (SKL) beberapa obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
"Jadi korupsi ini sebenarnya mengalami evolusi, praktek tata cara orang melakukan korup yang dulu sederhana melalui pungli dan manipulasi. Sekarang semakin canggih, kecanggihan ini pun harus diantisipasi penegak hukum," ujar Samad dalam seminar Perlindungan dan Pengembalian Aset Negara di Hotel Borobudur, Kamis (9/5/2013).
Samad menjabarkan bahwa saat ini praktek korupsi juga tidak lagi bersifat lokal namun sudah transnasional melintasi batas-batas wilayah. Oleh karena itu, Samad menilai perlunya membangun kerja sama dengan negara-negara lain untuk sama-sama berkomitmen melakukan pemberantasan korupsi. Kerja sama ini dinilai penting agar tidak ada tempat koruptor bisa melarikan aset-aset negara yang dikorupsinya.
"Jangan sampai ada tempat yang aman bagi pelaku korupsi jika berlari dari satu negara ke negara lain. Pencurian aset negara masa lalu ini dipicu adanya suasana kondusif bagi koruptor untuk melarikan aset ke luar negeri," kata Samad.
Praktek pelarian aset negara ke luar negeri ini, kata Samad, terjadi pada kasus BLBI dan dana talangan Bank Century. Samad mengungkapkan ada dugaan modus yang sangat canggih yang dilakukan para koruptor dalam kasus BLBI untuk mengambil aset negara.
Dalam kasus BLBI, contohnya, ketika sebuah perusahan dinyataan sudah tidak mampu lagi, maka perusahaan diberi kewajiban serahkan aset kepada negara.
"Tapi apa yang dilakukan perusahaan, mereka menyerahkan kepada BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) dan asetnya dilelang dengan harga yang tidak semestinya. Perusahaan itu kemudian membeli lagi melalui perusahaannya di luar negeri, sehingga aset itu kembai lagi jatuh kepada para konglomerat itu," tutur Samad.
Hal serupa, kata Samad, juga terjadi dalam praktek korupsi dalam kasus Bank Century. "Century juga demikian, asetnya kembali menggunakan perusahaan-perusahaan di luar negeri. Oleh karena itu, kami harus menjangkau kejahatan-kejahatan dengan modus canggih seperti ini," imbuhnya.
Editor :
Bambang Priyo Jatmiko
Anda sedang membaca artikel tentang
Abraham Samad Beberkan Kecanggihan Korupsi BLBI dan Century
Dengan url
http://cholesterolanddiabetes.blogspot.com/2013/05/abraham-samad-beberkan-kecanggihan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Abraham Samad Beberkan Kecanggihan Korupsi BLBI dan Century
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Abraham Samad Beberkan Kecanggihan Korupsi BLBI dan Century
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar