JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Widodo menyampaikan sembilan petuahnya kepada pengurus RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, LMK, Dewan Kota Kabupaten, dan PKK. Jokowi mengajak mereka bersama-sama menggerakkan masyarakat. Dengan bekerjasama itu, Gubernur DKI Jakarta ini meyakini satu persatu permasalahan yang multikompleks di Jakarta dapat terselesaikan.
"Yang pertama adalah harus dapat menggalakkan kerja bakti masyarakat. Setiap dua minggu harus ada kerja bakti," kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (2/12/2012).
Kerja bakti tersebut, menurut Jokowi, adalah tugas dari para pengurus RT/RW dan Kelurahan untuk dapat menggerakkan warganya membersihkan selokan-selokan kecil untuk dapat mengantisipasi datangnya banjir.
"Percuma saja ada normalisasi Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, dan Sunter tapi drainasenya tidak dibersihkan, ya tidak akan ada artinya. Kalau yang proyek gede-gede itu tanggung jawab dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU), yang proyek sedang-sedang itu tugas dan tanggung jawab Wali Kota. Sementara itu, yang kecil-kecil digerakkan oleh pengurus RT/RW dan Kelurahan," kata Jokowi.
Petuah selanjutnya adalah untuk menggerakkan masyarakatnya agar dapat menjaga lingkungan dan menanam pohon. Proses penanaman pohon itu dengan cara mengumpulkan dan menyumbangkan tanaman hijau ke taman kota. Dengan taman yang terawat dan hijau itu, maka para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan gelandangan pun sungkan untuk datang ke taman tersebut.
"Kalau enggak terawat yang akan datang ke sana ya PKL dan gelandangan," kata Jokowi.
Untuk taman yang masih kosong, Jokowi mengajak warga agar segera mengisi taman tersebut dengan tanaman-tanaman hijau. Kembali ia mengatakan, untuk proyek dan program yang kecil merupakan tanggung jawab masyarakat Jakarta. Sementara itu untuk proyek taman besar merupakan tanggung jawab Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI.
Petuah ketiga adalah ia mengajak para pengurus RT/RW dan Kelurahan untuk bersama-sama menjaga fasilitas pelayanan publik dengan tidak mencoret-coretnya.
"Saya seringkali menemukan corat-coret di papan pengumuman, papan nama, penyangga sungai, dinding, halte, pipa air. Ini tanggung jawab kita semua. Saya titip Pak Lurah dapat mengumpulkan RT/RW dan mengajak mencegah hal tersebut dimulai dari yang kecil," ujarnya.
Selain itu, untuk sampah yang berada di selokan-selokan kecil, apabila dibiarkan maka akan menggunung dan akan menjadi masalah besar, yaitu banjir. Oleh karena itu, Jokowi mengajak untuk membudayakan membuang sampah pada tempatnya.
"Tahun depan kita budayakan untuk budaya buang sampah pada tempatnya. Karena setiap 2.000 ton setiap hari masuk ke selokan kecil. Bagaimana kita enggak kena banjir kalo kayak begitu. Ini tanggung jawab kita semua. Tugas Ibu dan Bapak untuk mengkampanyekan jangan membuang sampah di selokan kecil dan drainase," kata Jokowi.
Selanjutnya, petuah kelima adalah untuk menertibkan spanduk-spanduk liar yang ada di pinggir jalan Jakarta.
"Reklame-reklame seperti dari partai, bendera ormas. Itu semua ada aturannya di mana mereka harus pasang. Kita harus tegas untuk hal ini," kata Jokowi.
Dengan adanya spanduk-spanduk liar itu, akan memunculkan masalah berikutnya, yaitu dengan sisanya tali-tali rapia yang menjadi sampah di pagar-pagar jalan jembatan.
"Kalau seperti itu apa mau dibiarin terus? Saya kira kita harus tegas. Jangan kasih ruang untuk siapapun. Kita tidak akan bisa kasih toleransi untuk itu," ujarnya.
Petuah Jokowi yang selanjutnya adalah untuk menertibkan parkir liar yang semakin marak dan menyebabkan penyempitan jalan.
"Jangan sampai ada yang bilang, itu bukan tupoksi saya. Saya juga bingung mau marahnya gimana, karena ini tanggung jawab kita semua. Kalau ada yang melihat ya ditegur dan beri peringatan," kata Jokowi.
Kemudian adalah petuah Jokowi untuk menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Jakarta. Ia mengajak agar RT/RW dan Kelurahan dapat menegur mereka apabila ada di wilayahnya. Apabila kesulitan menertibkan PKL, dapat menelepon Satpol PP.
"PKL itu memang tidak boleh berjualan di sembarang tempat tapi ya Satpol PP tidak boleh semena-mena ke mereka. Harus tegas tapi jangan sembarangan," tegasnya.
Petuah terakhir Jokowi adalah untuk mengajak para pengurus RT/RW dan Kelurahan agar dapat membuka ruang publik untuk mencegah terjadinya tawuran antar warga dan antar pelajar.
"Jangan pernah meremehkan hal-hal kecil. Karena kalau sudah besar penanganannya akan sulit," kata Jokowi.
Ia pun mengatakan, pemerintah harus concern, titik-titik mana saja yang menjadi lokasi rawan tawuran dan menganjurkan pengurus RT/RW dan Kelurahan agar bertemu dengan masyarakat sebelum tawuran itu terjadi.
"Segera dilakukan aksi lapangan, temukan mereka. Jangan sampai penggusuran Cilincing terulang kembali. Sudah puluhan ribu orang bakar ban, suasana memanas dan sulit meredam mereka. Untung saya datang Maghrib langsung bisa mendinginkan suasana," kata Jokowi.
Dengan sembilan petuahnya itu, Jokowi mengatakan Jakarta itu harus bisa menjadi contoh bagi kota-kota lainnya karena Jakarta adalah Ibu Kota negara.
Editor :
Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
Sembilan Petuah Jokowi untuk RT/RW
Dengan url
http://cholesterolanddiabetes.blogspot.com/2012/12/sembilan-petuah-jokowi-untuk-rtrw.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sembilan Petuah Jokowi untuk RT/RW
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sembilan Petuah Jokowi untuk RT/RW
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar